Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinyal Kebangkitan Kredit Mobil Bekas, Simak Pemicunya

Buat multifinance, mobil bekas memang lebih 'jadi duit' ketimbang mobil baru, karena di era PPnBM, dealer dan penjual mobil bekas tentunya lebih senang kalau unitnya terjual via kredit leasing.
Ilustrasi tempat penjualan mobil bekas./Antara/Chairul Rohman
Ilustrasi tempat penjualan mobil bekas./Antara/Chairul Rohman

Bisnis.com, JAKARTA – Industri pembiayaan atau multifinance yang memiliki produk pembiayaan kendaraan roda empat bekas dinilai akan merasakan kebangkitan di segmen ini sampai akhir 2021.

Seperti diketahui, salah satu penyebabnya karena kebijakan pajak barang mewah (PPnBM) 100 persen untuk beberapa jenis mobil baru urung diperpanjang pemerintah.

Apabila tak ada perubahan, maka insentif PPnBM tersisa yang ditanggung pemerintah hingga Desember 2020 tinggal 25 persen dari total pajak dikenakan. Artinya, harga beberapa jenis mobil baru yang sebelumnya mendapat diskon tidak akan semurah seperti 6 bulan terakhir.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menggambarkan bahwa leasing pemain mobil bekas memang akan menjadi pihak yang terdampak positif atas berakhirnya PPnBM.

Selama periode PPnBM pun permintaan kredit untuk kendaraan bekas tak padam. Pasalnya, walaupun dealer atau penjual terpaksa menurunkan harga unit, leasing tetap 'ketiban berkahnya' karena segmen debitur di sektor ini risikonya termasuk lebih bisa ditoleransi.

"Beda dengan mobil baru yang walaupun permintaannya banyak, yang bisa kita terima dan masuk [menjadi portofolio] masih sedikit. Sementara mobil bekas punya peminat tersendiri, biasanya mereka juga sudah biasa [repeat costumer]," ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (5/9/2021).

Walaupun secara umum APPI berharap PPnBM diteruskan, namun bagaimana pun segmen mobil bekas juga merupakan portofolio terbesar buat industri, tepatnya urutan ke-3 setelah mobil baru dan sepeda motor baru.

Berdasarkan statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juli 2021, outstanding mobil bekas sebesar Rp55,6 triliun masih turun 3,5 persen (year-on-year/yoy) dan turun 2,9 persen (year-to-date/ytd).

Dibandingkan segmen kredit otomotif lain, mobil bekas memang yang paling stabil, karena mobil baru (Rp108,8 triliun) masih turun 9,9 persen (yoy) dan 3,03 persen (ytd), sementara sepeda motor baru (Rp63,5 triliun) turun 14,5 persen (yoy) dan 1,81 persen (ytd). Adapun sepeda motor bekas (Rp17,77 triliun) turun 10,5 persen (yoy), walaupun telah naik 7,19 persen (ytd) secara tahunan.

Pengamat Otomotif Bebin Djuana membenarkan bahwa buat multifinance, mobil bekas memang lebih 'jadi duit' ketimbang mobil baru, karena di era PPnBM, dealer dan penjual mobil bekas tentunya lebih senang kalau unitnya terjual via kredit leasing.

"PPnBM itu bikin harga unit bekasnya turun. Kalau terjual dengan leasing, ya lumayan, karena bisa dapat komisi untuk bisa sedikit menutup kerugian, walaupun mungkin tidak terlalu signifikan," ungkapnya.

Bebin menilai apabila PPnBM 100 persen tak diperpanjang dan geliat jual-beli mobil bekas mulai bangkit, leasing akan tetap mendapat berkahnya.

Adapun, mobil88 besutan PT Serasi Autoraya anak perusahaan PT Astra International Tbk melihat bahwa buat pelaku kerja sama dengan leasing tentu penting untuk mengakomodasi permintaan konsumen.

"Persentase permintaan kredit selama pandemi ini sekitar 45 persen dari total sales kami. Sejauh ini kami masih memberikan kebebasan bagi customer untuk memilih apakah mau melakukan pembelian secara cash ataupun kredit. Sementara untuk harga mobil bekas, saat ini bisa dibilang stagnan karena sudah terjadi penurunan pada waktu dulu diberlakukan awal PPKM," ungkap Naga Sujady, Presiden Direktur mobil88.

Sebagai salah satu multifinance yang mengandalkan produk kredit mobil bekas, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) paham betul bahwa basis nasabah segmen mobil baru dan bekas memiliki perbedaan.

Nasabah pembiayaan mobil bekas, kebanyakan benar-benar berniat mengincar jenis mobil lawas tertentu yang diminatinya. Hal ini mendorong potensi nasabah leasing kendaraan bekas semakin besar, karena mereka tidak terlalu terpengaruh momentum PPnBM, justru mereka merasa senang karena harga mobil bekas incarannya turun.

"Jadi, walaupun kita masih selektif di era pandemi ini, banyak nasabah baru yang kita terima, selama memenuhi kriteria pembiayaan dan catatan kredit di tempat lain tidak bermasalah sesuai data di biro kredit," ungkap Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper