Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

John Riady Isyaratkan Bank Nobu (NOBU) Bersiap Digitalisasi

Bank Nobu sedang mengarah ke transformasi digital. Saat ini perseroan masih mencari skema yang tepat untuk memperkuat pangsa pasar NOBU.
Pandu Gumilar
Pandu Gumilar - Bisnis.com 11 September 2021  |  16:58 WIB
John Riady Isyaratkan Bank Nobu (NOBU) Bersiap Digitalisasi
CEO Lippo Karawaci John Riady (tengah) sedang memberikan paparan di kantor redaksi Bisnis Indonesia, Selasa 19 Maret 2019. - Bisnis/Arif Budisusilo

Bisnis.com, JAKARTA – Penerus Grup Lippo John Riady mengisyaratkan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) tengah bersiap mengambil ceruk pasar digitalisasi.

John mengatakan tren peralihan bank konvensional menjadi digital tengah marak. Pasalnya dia percaya teknologi akan mendisrupsi seluruh sektor tidak terkecuali perbankan. Menurutnya sektor finansial tidak akan lepas dari keniscayaan untuk beralih ke digitalisasi.

Oleh sebab itu, dia tidak menampik jika NOBU juga sedang mengarah ke sana. “Kami tidak dorong untuk agresif kami tunggu digitalisasi ke arah mana. Peluang sangat banyak tapi musti benar-benar ditata. Ketika siap nanti akan kami dorong,” katanya pada Sabtu (11/9/2021) dalam webinar bersama Indonesia Investment Education (IIE).

John menambahkan untuk memenangkan ceruk digitalisasi, maka sebuah bank harus memiliki pangsa pasar yang pasti supaya aman. Dia mengambil contoh kesuksesan bank digital Revolut karena bisa memetakan kebutuhan nasabah meski tidak memiliki ekosistem.

Menurutnya perseroan masih mencari skema yang tepat untuk memperkuat pangsa pasar NOBU. Meski demikian, John menyoroti jika perseroan memiliki asset sebesar Rp14 triliun dengan non performing loan (NPL) sebesar 1 persen.

“Dunia sektor keuangan ini besarnya luar biasa. Peluang di dalam sektor keuangan juga banyak sekali nggak kaget bahwa bank mulai digitalisasi dan harus,” katanya.

Sebelumnya, dalam pengumuman di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Nobu akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 500 juta saham baru, dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Dana yang diperoleh dari rights issue ini akan digunakan perseroan untuk pembelian aset yang dimiliki oleh PT Grahaputra Mandirikharisma (GPMK) berupa seluruh Gedung A Universitas Pelita Harapan di Tangerang Banten, dan sebagian ruang dalam Gedung Gajah Mada Tower di Jakarta Pusat.

Adapun sisanya digunakan untuk modal kerja perseroan. Dalam right issue ini, GPMK akan menjadi pembeli siaga, jika ada saham baru yang tidak diambil oleh pemegang HMETD. GPMK akan melakukan penyetoran modal dalam bentuk lain selain uang (inbreng), berupa aset dengan nilai keseluruhan Rp193 miliar.

Selanjutnya, GPMK akan menjadi pemegang saham baru emiten berkode saham NOBU ini, dengan kepemilikan sebanyak-banyaknya 160,16 juta saham, atau sebesar 3,48 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah rights issue

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bank nobu grup lippo digitalisasi john riady
Editor : Azizah Nur Alfi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top