Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Ini Batas Akhir Perdagangan Rights Issue KDB Tifa Finance (TIFA)

KDB Tifa Finance (TIFA) akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,47 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Logo KDB Tifa Finance/kdbtifa.co.id
Logo KDB Tifa Finance/kdbtifa.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan batas akhir perdagangan HMETD PT KDB Tifa Finance Tbk. (TIFA).

Dalam pengumuman dengan nomor Peng-00278/BEI.POP/09-2021, BEI menyatakan menunjuk pengumuman Bursa No. Peng-P-01344/BEI.PP2/09-2021 tanggal 8 September 2021 mengenai Pencatatan HMETD dan Prelist Saham PT KDB Tifa Finance Tbk., maka otoritas mengingatkan bahwa masa perdagangan HMETD Tifa Finance (TIFA-R) berlangsung pada 9 September 2021 hingga 15 September 2021.

"Terhitung mulai tanggal 16 September 2021, TIFA-R tidak lagi diperdagangkan dan efek tersebut dikeluarkan dari daftar efek yang tercatat di Bursa Efek Indonesia," demikian pengumuman yang dikutip Bisnis pada Rabu (15/9/2021).

Adapun, perseroan memperkirakan dapat dana senilai Rp642,85 miliar dari penawaran umum terbatas (PUT) I dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

Melalui prospektus yang diinformasikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (30/8/2021), manajemen TIFA menyebutkan perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,47 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. Harga pelaksanaan ditentukan senilai Rp260 per saham.

Dengan demikian, diproyeksikan dari aksi ini perseroan memperoleh sebanyak-banyaknya Rp642,85 miliar. The Korea Development Bank selaku pemegang saham utama telah menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan seluruh HMETD yang dimiliki untuk membeli saham baru yang diterbitkan dalam rangka PUT I.

"Dalam PUT I ini tidak terdapat pembeli siaga. Dengan demikian, apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa HMETD yang tidak dilaksanakan, maka terhadap seluruh HMETD yang tersisa tersebut tidak akan dikeluarkan saham dari portepel," demikian informasi dalam prosepektus yang dikutip Bisnis.

TIFA berencana menggunakan dana yang didapat dari PUT I senilai Rp106,04 miliar untuk pelunasan pokok dan bunga pinjaman kepada BCA, lalu Rp120,39 miliar untuk pelunasan pokok dan bunga pinjaman dari PT Bank Shinhan Indonesia, dan sisanya digunakan untuk pelunasan pokok dan bunga pinjaman rekening koran kepada BCA per tanggal 22 September 2021 dan peningkatan portofolio pembiayaan perseroan.

Per Mei 2021, pemegang saham KDB Tifa Finance terdiri dari The Korea Development Bank sebesar 84,64 persen, PT Dwi Satrya Utama sebesar 14,99 persen, dan masyarakat sebesar 0,35 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper