Bisnis.com, JAKARTA - Penurunan suku bunga dasar kredit perbankan terus berlanjut, diikuti dengan penurunan suku bunga kredit baru.
Gubernur BI Perry Warijo mengatakan aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang meningkat mendorong perbaikan persepsi risiko perbankan, sehingga berdampak posistif bagi penurunan suku bunga kredit baru.
"Bank Indonesia tetap mengharapkan perbankan untuk terus melanjutkan penurunan suku bunga kredit sebagai bagian dari upaya bersama untuk mendorong kredit kepada dunia usaha," ujarnya dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG), Selasa (19/10/2021).
Perry pun menjelaskan ketahanan sistem keuangan tetap terjaga serta fungsi intermediasi perbankan mengalami perbaikan secara bertahap.
Hal ini terlihat dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Agustus 2021 tetap tinggi sebesar 24,38 persen, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap terjaga, yakni 3,35 persen untuk bruto dan 1,08 persen neto.
Perry pun menambahkan fungsi intermediasi perbankan melanjutkan pertumbuhan positif yaitu sebesar 2,21 persen (yoy) pada September 2021.
Baca Juga
"Permintaan kredit membaik, terutama dari dunia usaha dan konsumsi sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat," tambah Perry.
Bank Indonesia pun memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2021 akan berada di kisaran 4 - 6 persen dan pertumbuhan DPK pada kisaran 7 - 9 persen.