Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berantas Aplikasi Pinjol Ilegal, Menkominfo Gandeng Google dan Apple

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggandeng Google dan Apple untuk memberantas maraknya pinjaman online (pinjol) ilegal yang terjadi di masyarakat.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate /ANTARA
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggandeng Google dan Apple untuk memberantas maraknya pinjaman online (Pinjol) ilegal yang terjadi di masyarakat.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Google dan Apple agar pendaftaran aplikasi fintech melalui platform digital menyertakan bukti lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Untuk mendukung agar industri fintech nasional kita bertumbuh dengan baik, Kominfo sendiri juga telah berkomunikasi Google dan Apple agar pendaftaran penyelenggaraan sistem elektronik di Google Play Store dan App Store harus disertai dengan bukti yang lisensi yang diterbitkan oleh OJK atas fintech yang bersangkutan,” kata Johnny dalam konferensi pers secara virtual dalam kanal YouTube Kemenko Polhukam RI, Selasa (19/10/2021).

Johnny berharap, terjalinnya kerja sama dengan platform digital ini akan mampu mendukung industri keuangan nasional, termasuk fintech dan industri dunia, agar bisa bertumbuh dengan baik dan legal.

“Kita secara tegas memberantas industri keuangan yang ilegal, termasuk pinjol ilegal di Indonesia,” jelasnya.

Sekadar informasi, sejak 2018 hingga 2021, Kominfo telah memblokir 3.516 aplikasi atau situs pinjol ilegal. Sementara dari rentang tahun 2019 hingga 2021, terdapat jumlah pengaduan masyarakat, baik dalam bentuk pelanggaran berat maupun ringan sebanyak 19.711.

OJK mencatat, setidaknya ada beberapa pendorong maraknya aktivitas pinjol ilegal. Jika dilihat dari sisi pelaku, pinjol ilegal berkaitan dengan kemudahan mengunggah platform berupa aplikasi atau website kepada khalayak, serta kesulitan memberantas karena banyak pelaku menggunakan server dari luar negeri.

Sementara dari sisi korban, rendahnya tingkat literasi masyarakat menjadi faktor pinjol ilegal. Misalnya, masyarakat tidak melakukan pengecekan legalitas dan terbatasnya pemahaman terhadap pinjol. Adapun faktor lain, yaitu adanya kebutuhan mendesak karena kesulitan keuangan.

OJK mengimbau masyarakat agar mewaspadai penawaran pinjaman melalui SMS atau WhatsApp karena merupakan pinjaman online ilegal. Maka dari itu, OJK mengimbau masyarakat hanya menggunakan pinjaman online resmi yang terdaftar dan berizin OJK.

Masyarakat bisa mengecek legalitas pinjol ke Kontak OJK 157 melalui telepon 157, WhatsApp 081-157-157-157, atau email konsumen @ojk.go.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper