Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan kredit yang disalurkan perbankan pada September 2021 mengalami akselerasi.
Berdasarkan laporan BI Analisis Perkembangan Uang Beredar (M2) September 2021, penyaluran kredit pada September 2021 tercatat sebesar Rp5.639,4 triliun atau tumbuh 2,0 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 1,0 persen yoy.
Perbaikan kinerja kredit perbankan pun disebabkan akselerasi pertumbuhan kredit terjadi pada debitur perorangan dan korporasi. Penyaluran kredit kepada perorangan meningkat menjadi sebesar 5,1 persen yoy dari sebelumnya 4,7 persen yoy. Sementara itu, kredit kepada korporasi mencatat perbaikan meskipun masih mengalami pertumbuhan negatif 0,4 persen.
Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan penyaluran kredit pada September 2021 terjadi pada seluruh jenis penggunaan, baik Kredit Investasi (KI), Kredit Modal Kerja (KMK), maupun Kredit Konsumsi (KK).
Untuk Kredit Investasi masih mencatat kontraksi tipis sebesar minus 0,03 persen yoy, membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya yang minus 1,0 persen yoy. Perbaikan tersebut ditopang oleh perbaikan Kredit Investasi pada sektor industri pengolahan serta pertambangan dan komunikasi.
Di sisi lain, KMK tumbuh meningkat, dari 1,0 persen yoy pada Agustus 2021 menjadi 2,6 persen yoy pada Agustus 2021. Pertumbuhan terutama terjadi di sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR). KMK sektor PHR pada September 2021 tercatat tumbuh 3,7 persen yoy lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 3,0 yoy.
Baca Juga
Sementara itu pertumbuhan Kredit Konsumsi terus mengalami akselerasi, dari 2,7 persen yoy pada Agustus 2021 menjadi 2,9 persen yoy pada September 2021. Ini disebabkan oleh perbaikan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Penyaluran kredit sektor Properti pada September 2021 tumbuh 5,7 persen yoy, meningkat dibandingkan Agustus 2021 sebesar 5,1 persen yoy, terutama pada kredit KPR dan KPA. Kredit KPR dan KPA menunjukkan peningkatan dari 7,8 persen yoy menjadi 9,4 persen yoy pada September 2021, pada seluruh tipe KPR di DKI Jakarta dan Jawa tengah.
Disisi lain, kredit real estate dan konstruksi tercatat melambat. Kredit real estate tumbuh negatif minus 1,6 persen yoy. Ini lebih dalam dibandingkan pertumbuhan pada bulan Agustus 2021 yaitu minus 1,3 persen yoy terutama pada real estate perumahan flat/apartemen. Sementara, kredit konstruksi mengalami perlambatan dari 4,4 persen yoy pada agustus 2021 menjadi 3,9 persen yoy pada September.
Adapun penyaluran kredit kepada UMKM pada September 2021 tumbuh sebesar 2,7 persen yoy, meningkat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 2,4 persen yoy. Hal ini sejalan dengan perbaikan kredit skala mikro dan kecil. Kredit skala kecil tercatat tumbuh 18 persen yoy, meningkat dibandingkan 17,2 persen yoy pada Agustus 2021.
Sementara itu, kredit skala mikro terkontraksi sebesar minus 17,1 persen yoy pada September 2021, membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya yang minus 20,5 persen yoy. Di sisi lain, kredit usaha menengah menunjukkan perlambatan, dari 4,3 persen yoy pada bulan sebelumnya menjadi 2,0 persen yoy.
Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan didorong oleh perbaikan penyaluran kredit investasi di tengah stabilnya kredit modal kerja.