Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tapering The Fed Dimulai, Rp12,66 Triliun Modal Asing Minggat dari RI

Secara tahun berjalan atau sepanjang 2021, aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan dalam negeri mencapai Rp11,28 triliun (year-to-date/ytd).
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik pada minggu pertama November 2021 mencapai Rp12,66 triliun.

"Berdasarkan data transaksi 1-4 November 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp12,66 triliun," tulis Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran resmi, Jumat (5/11/2021).

Dari jumlah tersebut, aliran modal asing yang masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp420 miliar, dan yang keluar dari pasar saham sebesar Rp13,08 triliun.

Secara tahun berjalan atau sepanjang 2021, aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan dalam negeri mencapai Rp11,28 triliun (year-to-date/ytd).

Di sisi lain, BI turut mencatat pergerakan nilai tukar rupiah 1-5 November 2021. Rupiah tercatat sedikit melemah pada level (bid) Rp14.340 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat, (5/11/2021), dari posisi sebelumnya yaitu Rp14.335 per dolar AS pada Kamis, (4/11/2021).

Selain itu, BI mencatat premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun turun ke level 78,58 bps per 3 November 2021. Posisi tersebut turun level dari 81,27 bps per 29 Oktober 2021. Hal ini berarti persepsi investor terhadap risiko investasi membaik.

Erwin mengatakan BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Ppemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper