Holding ultramikro resmi terbentuk pada bulan September yang lalu, setelah pemerintah melakukan inbreng saham Pegadaian dan PNM ke BRI. Penyertaan pemerintah di BRI tersebut bernilai Rp 54,7 triliun.
Di samping itu, BRI juga telah melakukan rights issue sebagai tindak lanjut dari aksi korporasi ini, di mana pasar menunjukkan respons luar bisa dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 1,5 kali.
Artinya, target nilai transaksi sebesar Rp 95,92 triliun tercapai. Dana tunai bersih yang diterima sebagai hasilnya juga tak tanggung-tanggung, yaitu Rp41,2 triliun. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk me-nyasar 60 juta pelaku usaha mikro yang selama ini belum terlayani atau mendapat akses perbankan, dalam waktu empat tahun.
Peluang untuk pertumbuhan kredit usaha mikro rata-rata diperkirakan sebesar 14% per tahun untuk periode lima tahun ke depan. Sebenarnya target seperti ini masih merupakan pertumbuhan organik, padahal holding punya potensi besar untuk berkembang pesat dengan ekspansi cepat.
Strategi ini bisa dicapai apabila dibuat platform ekosistem komersial, yang menyatukan semua usaha dan nasabah, baik yang ada di Pegadaian, PNM, maupun BRI.
Dari sini diharapkan terjadi koneksi dan hubungan bisnis antar pelaku usaha dalam ekosistim, karena semuanya terkait satu sama lain dalam suatu platform nilai. Dalam kaitan itu diperkirakan saat ini ada lebih dari 100 juta data besar yang ada di dalam perut holding.
Artinya, terbuka peluang bisnis bagi setiap nasabah dan mitra untuk melakukan dagang-el di antara mereka, termasuk juga peluang bagi usaha mikro dan kecil untuk berjualan secara daring dalam ekosistim ini.
Di sisi lain, data besar akan semakin bertambah, karena holding akan terus menyasar usaha mikro secara luring. Ini sangat dipahami karena pola dagang mereka masih kental dilakukan secara fisik. Namun, secara bertahap mereka hendaknya dilatih dan diarahkan secara sistematis untuk membuka toko daring pada ekosistem.
Dagang-el ini sangat menjanjikan bagi pengusaha mikro, karena barang dagang-annya bisa dipajang secara daring. Pada gilirannya strategi ini akan memberi dampak positif yang tidak kecil terhadap penjualan.
Perlu waktu memang pada tahap ini, karena pelaku UMKM yang melek digital baru mencapai 13%. Oleh karenanya, perlu diberikan pelatihan-pelatihan singkat perihal pentingnya dagang daring. Pelatihan ini selayak-nya dilakukan secara teratur dan berkelanjutan.
Tidak kalah penting adalah penyampaian testimoni usaha mikro yang sudah berhasil. Kemudian diberikan edukasi bagaimana cara menampilkan kuantitas produk, kualitas, harga, dan prototipe jenama di toko daring. Pelatihan ini hendaknya dilakukan di kota dan daerah-daerah domisili usaha mereka, sehingga tidak mengganggu aktivitas bisnis mereka sehari-hari.
Selanjutnya hal yang perlu dicermati adalah perlunya unit kerja yang bertugas dan ber tang gung jawab di sini. Kemudian, perlu mengunjungi usaha mikro yang su dah sukses untuk memberi motivasi tersendiri bagi mereka.
Selanjutnya, ekosistem dalam platform ini dibuat sedemikian rupa agar menja di sebuah komunitas yang dapat berinteraksi antara sa tu dengan yang lainnya, beserta tipikal produk yang mereka miliki. Bahkan, secara bertahap ekosistem ini bisa dibuat lebih terbuka, supaya banyak mitra yang memasuki hubungan kerja sama untuk melayani komunitas ekosistem.
Untuk itu agar bisa terus berkembang dan bertransformasi, ekosistem yang ada dapat bergabung bersama layanan-layanan ekosistem lain, seperti logistik, perangkat lunak, jasa agen, kesehatan, travel, dan entertainment.
LAYANAN EKOSISTEM
Tujuannya adalah untuk diversifikasi tawaran produk, dan terjadi integrasi di antara berbagai produk dan layanan ekosistem. Juga untuk meningkatkan jumlah data besar.
Dibuatkan juga koordinasi-koordinasi di dalam ekosistem, seperti koordinasi berdasarkan pedagang yang menggunakan layanan sama, koordinasi lintas industri, dan koordinasi antara ekosistem layanan. Dengan demikian ekosistem ini akan menjadi sebuah platform besar.
Pada akhirnya akan tercipta hubungan ketergantungan timbal balik di antara semua pelaku dagang-el dan hubungan saling mendukung. Di samping itu juga akan tercipta kelompok konsumen, saluran bisnis, dan penyedia layanan dagang-el.
Kemudian, yang paling penting adalah bahwa dalam setiap rantai produksi, penyedia terakhir hendaknya dari kalangan usaha mikro. Tujuannya agar membuka peluang bagi usaha mikro untuk berperan lebih luas.
Pada gilirannya, volume transaksi yang terjadi didalam ekosistem ini akan makin luar biasa, karena jumlah data besar yang makin banyak.
Termasuk kebutuhan mengenai transaksi produk per bankan akan melonjak tajam, seperti sistem pembayaran, penyediaan kredit, investasi, simpanan, bancassurance. Alhasil, ekosistem akan memberikan keuntungan fantastis bagi holding, di mana pada akhirnya, holding akan tumbuh menakjubkan.