Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengapresiasi upaya integrasi basis data medical record oleh Kementerian Kesehatan lewat aplikasi PeduliLindungi.
AAUI menilai langkah tersebut dapat memudahkan koordinasi proses bisnis dan menyederhanakan administrasi bagi peserta Asuransi kesehatan.
“Ini juga dapat memitigasi kemungkinan kehadiran fraud dalam asuransi dan jaminan kesehatan, baik melalui BPJS Kesehatan maupun Asuransi kesehatan komersial,” kata Vice Chairman for Information Technology & Applied Technologies Affairs AAUI Dody A.S. Dalimunthe kepada Bisnis, Minggu (14/11/2021).
Dody menambahkan, integrasi basis data juga akan menjadi peluang bagi penerbit asuransi kesehatan untuk membuat produk asuransi kesehatan individu yang lebih terdiferensiasi dengan mengacu kepada kebutuhan dan perilaku tertanggung.
Dengan demikian, produk asuransi kesehatan akan benar-benar dibuat dan ditawarkan berdasarkan batasan manfaat yang dibutuhkan tertanggung.
“Tantangan yang dihadapi adalah masalah kerahasiaan data pasien agar tidak bocor dan terekspos ke pihak-pihak yang tidak berkepentingan,” kata Dody.
Baca Juga
Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuka peluang untuk bekerja sama dengan pemain asuransi dan layanan kesehatan berbasis teknologi (healthtech) dalam pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi.
Rencananya, PeduliLindungi akan diintegrasikan dengan data rekam medis masyarakat atau para pengunduh PeduliLindungi.
Pada pertengahan 2022, Kemenkes akan mengeluarkan platform kesehatan yang memungkinkan hal tersebut terjadi.