Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) bakal mempertahankan tren pertumbuhan laba pada akhir 2021.
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman menjelaskan bahwa pertumbuhan bisnis seiring meredanya pandemi Covid-19 bakal menjadi pendorong berlanjutnya pertumbuhan pendapatan CNAF, yang akhirnya berpengaruh pada laba bersih setelah pajak (NPAT).
"Kami memproyeksikan peningkatan sebesar 10 persen [year-on-year/yoy] di akhir tahun 2021 ini dibandingkan periode 2020. Hal ini seiring dengan pertumbuhan portfolio dan revenue CNAF, tapi juga sekaligus efisiensi yang kami lakukan di sepanjang tahun ini," ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (18/11/2021).
Sebagai gambaran, laba bersih CNAF pada tutup buku periode 2020 mencapai Rp224,81 miliar, masih tercatat lebih baik ketimbang Rp209,04 miliar pada periode 2021, didorong peningkatan pendapatan yang lebih besar ketimbang peningkatan beban.
Ristiawan menjelaskan bahwa pada periode ini, laba bersih diproyeksi semakin moncer karena operasional CNAF sudah semakin efektif dan efisien lewat peningkatan produktifitas dengan mengimplementasikan berbagai inisiatif digital di semua aspek bisnis.
"Selain sebagai pendorong efisiensi, inisiatif transformasi digital ini juga dilaksanakan dalam rangka meningkatkan customer experience. Inovasi tersebut, antara lain digital customer service, implementasi digital signature, adanya proses geotagging, dan online auction," tambahnya.
Adapun, dari indikator kinerja keuangan lainnya, anak usaha PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) ini telah mampu mencatatkan perbaikan aset dari Rp3,58 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp4,89 triliun pada kuartal III/2021.
Sebagai perbandingan, CNAF terpengaruh oleh pandemi Covid-19 dari sisi total aset yang turun tipis, karena pada 2019 mencapai Rp3,62 triliun. Namun demikian, total aset kelolaan yang merupakan aset pembiayaan bersama induk usaha masih tumbuh dari Rp4,9 triliun menjadi Rp5,51 triliun.
"Untuk aset kelolaan, sampai dengan akhir tahun 2021 kami optimistis pertumbuhannya di atas 20 persen dari tahun sebelumnya. Karena porsi dari kinerja [penyaluran] di kuartal IV secara historis selalu paling besar dari kuartal sebelumnya. Terlebih, saat ini juga seiring dengan adanya perpanjangan stimulus PPnBM dan juga berbagai pameran otomotif yang saat ini sudah mulai digelar lagi," tambahnya.
Adapun, dari sisi penyaluran pembiayaan baru (booking), CNAF telah mencatatkan Rp3,6 triliun per September 2021, hampir setara dengan sepanjang 2020 di Rp3,75 triliun. Pada akhir periode 2021, CNAF masih membidik total booking mencapai lebih dari Rp4 triliun.