Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diskon PPnBM Lanjut, CIMB Niaga Finance Genjot Kredit Mobil di Semester II/2021

Pada 2021, anak usaha CIMB Niaga Finance menargetkan penyaluran di atas Rp4 triliun.
Karyawan melayani nasabah di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (3/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani nasabah di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (3/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) menyambut baik perpanjangan diskon pajak barang mewah (PPnBM) untuk beberapa jenis mobil baru sampai akhir 2021.

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman mengungkap kebijakan ini bakal berdampak positif buat industri pembiayaan karena tren permintaan pembiayaan untuk mobil baru biasanya terjadi pada akhir tahun.

"Kami yakin program PPnBM yang diperpanjang sampai akhir tahun bakal memperlihatkan animo masyarakat yang tinggi. CNAF pun optimis kebijakan tersebut akan mendorong kinerja pembiayaan terus tumbuh pada semester II/2021, bahkan akan mengalami pertumbuhan double digit dibandingkan semester I/2021," ujarnya, Jumat (24/9/2021).

Sekadar informasi, penyaluran pembiayaan baru CNAF sepanjang periode 2020 mencapai Rp3,75 triliun. Pada periode 2021, anak usaha PT Bank CIMB Niaga Tbk. ini menargetkan penyaluran di atas Rp4 triliun.

Adapun hingga semester I/2021, realisasi pembiayaan CNAF telah menyentuh Rp2,2 triliun berkat dorongan moncernya permintaan kredit jenis-jenis mobil yang mendapatkan subsidi PPnBM, baik untuk diskon 100 persen maupun 50 persen.

"Berdasarkan data pembiayaan baru di tahun ini, tipe mobil baru yang paling banyak dibiayai oleh CNAF adalah Honda Brio, Mitsubishi Xpander, dan diikuti oleh Mitsubishi Pajero, sisanya nasabah yang masih punya tabungan dan berani mengambil tipe lebih tinggi," ujarnya.

Sementara berkaitan fenomena bayar penuh atau cash dari kalangan menengah ke atas ketika membeli mobil mewah, termasuk yang hanya mendapatkan diskon PPnBM 25 persen sehingga menyebabkan turunnya porsi pembiayaan multifinance di segmen ini, Ristiawan menilai pengaruhnya tidak terlalu signifikan.

"Jika melihat rasio pembelian mobil melalui pembiayaan secara keseluruhan, masih sama dengan tren sebelumnya. Jadi, saya rasa tidak semua segmen menengah ke atas membeli dengan uang cash," jelasnya.

Seperti diketahui, pemerintah kembali memperpanjang diskon PPnBM 100 persen untuk segmen ≤1.500 cc kategori sedan dan 4x2 dengan kandungan komponen dalam negeri paling sedikit 70 persen.

Selain itu, perpanjangan juga mencakup diskon PPnBM 50 persen untuk sedan atau station wagon, 1.500 cc hingga 2.500 cc, penggerak 4x2, dan memiliki local content 60 persen. Sementara diskon PPnBM 25 persen berlaku untuk spesifikasi serupa, namun dengan sistem penggerak 4x4.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper