Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Kuartal III/2021 Terkontraksi, Bos Bank Neo: Fokus Investasi Teknologi

Fokus pada investasi teknologi dan meningkatnya biaya promosi membuat pendapatan BNC tergerus.
Karyawati beraktivitas di sekitar logo Bank Neo Commerce di Jakarta, Kamis (19/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di sekitar logo Bank Neo Commerce di Jakarta, Kamis (19/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- Kinerja PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) mengalami kontraksi pada kuartal III/2021. Strategi perseroan yang fokus pada investasi teknologi dan meningkatnya biaya promosi membuat pendapatan BNC tergerus.

Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan mengatakan bahwa seiring dengan pertumbuhan nasabah Bank Neo Commerce (BNC) di tahun 2021 sangat signifikan, beban promosi juga bertambah.

Per September 2021 aplikasi neobank BNC telah diunduh lebih dari 10 juta orang. Pertumbuhan ini sejalan dengan meningkatnya beban operasional BNC sebesar 245,64 persen menjadi Rp572 miliar pada September 2021 (yoy).

“Rugi bersih ini sudah kami perkirakan karena Bank Neo Commerce masih dalam tahap transformasi menjadi bank digital. Kami terus berupaya untuk memperkenalkan, mengedukasi dan memberikan berbagai manfaat lebih bagi masyarakat sehingga berimbas pada kinerja keuangan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (19/11/2021).

Tjandra menjelaskan BNC melihat tahun 2021 sebagai tahun investasi. Hal positifnya, minat masyarakat menggunakan aplikasi neobank tidak surut dan terus meningkat, karena merasakan langsung manfaat dan kenyamanan bertransaksi melalui aplikasi tersebut.

Adapun, pada laporan keuangan kuartal III/2021, BNC mencatat kerugian bersih senilai Rp264 miliar. Beban pemasaran perusahaan pada kuartal III/2021 meningkat 1.346 persen sejalan dengan terus meningkatnya jumlah nasabah Bank Neo Commerce.

Melambatnya kinerja BNC itu terjadi karena sebagian besar sumber daya digunakan dan dialokasikan ke berbagai bentuk investasi seperti investasi teknologi dan keamanan digital, pengembangan SDM, serta promosi dan edukasi berkelanjutan tentang bank digital.

Arus kas BNC per September 2021 mengalami tren positif dengan mencatat peningkatan senilai Rp791 miliar dibandingkan tahun lalu yang mengalami penurunan Rp55 miliar.

Hingga akhir September 2021, BNC telah menyalurkan kredit sebesar Rp3,84 triliun atau meningkat 4,83 persen dibandingkan Desember 2020. Peningkatan ini memberikan dampak pada kenaikan pendapatan bunga bersih dari Rp127 miliar pada September 2020 menjadi Rp241 miliar di September 2021.

Dari sisi Aset juga terdapat kenaikan, yaitu sebesar 49,16 persen dari Rp5,4 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp8,08 triliun pada September 2021. Adapun, Dana Pihak ketiga (DPK) pada September 2021, meningkat 69,3 persen dibandingkan perolehan Desember 2020 menjadi Rp6,67 triliun.

Hingga kuartal III/2021, rasio non performing loan (gross) terhadap total kredit bersih bank turun menjadi 4,36 persen dari posisi September 2020 sebesar 4,74 persen.

Sementara itu, Loan to Funding Ratio (LFR) menjadi 57,55 persen dibandingkan dengan posisi September 2020 sebesar 96,71 persen.

Hal ini disebabkan BNC selektif dalam penyaluran kredit karena masih melihat adanya risiko yang tinggi di tengah pandemi Covid-19 ini, sementara dana nasabah diinvestasikan pada surat-surat berharga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper