Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) memproyeksikan pertumbuhan kredit perseroan masih dibayangi pandemi Covid-19.
Direktur Strategy, Finance & SPAPM CIMB Niaga Lee Kai Kwong mengatakan, pandemi Covid-19 masih merupakan faktor dan risiko utama yang akan mempengaruhi pertumbuhan kredit perbankan tahun depan.
"Proyeksi pertumbuhan kredit CIMB Niaga di 2022 relatif sejalan dengan Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan kredit di kisaran 6 hingga 8 persen pada 2022," kata Lee ketika dihubungi Bisnis, Rabu (1/12/2021).
Menurut Lee, laju pertumbuhan ekonomi dan kredit perbankan di 2022 diperkirakan akan terus membaik yang didukung oleh kemajuan penanganan Covid-19, pemulihan ekonomi global, serta stimulus, dan penguatan kebijakan pemerintah.
Adapun dalam paparan publik, Senin (29/11/2021), Lee melihat bahwa perbaikan di sisi ekspektasi kerugian kredit (expected credit lost/ECL) yang diharapkan untuk turun sebesar 5 hingga 10 persen tahun depan.
“Sehingga dari semua faktor tersebut, kami berharap laba bersih naik sekitar 15 hingga 20 persen di 2022,” ujarnya.
Lee menilai bahwa perekonomian akan semakin membaik dan tren positif terkait pertumbuhan laba akan berlanjut.