Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. optimistis dapat melanjutkan pertumbuhan laba dua digit pada 2022.
Hingga akhir kuartal III/2021, emiten bersandi saham BNGA itu membukukan pertumbuhan laba 32,1 persen secara tahunan (yoy) menjadi sebesar Rp1,4 triliun.
Perseroan menargetkan laba bersih dapat tumbuh sekitar 15-20 persen pada 2020. Proyeksi tersebut seiring dengan strategi perseroan menjaga beban operasional dan perbaikan kerugian kredit.
Hal itu terungkap dalam laporan public expose tahunan CIMB Niaga 2021 di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin (29/11/2021).
Manajemen menyampaikan CIMB Niaga menilai sangat positif dan berharap bahwa kinerja perusahaan akan semakin membaik pada tahun depan. Demikian pula, pertumbuhan kedit akan terus lebih baik dibandingkan dengan tahun ini.
"Namun demikian, kami tidak memproyeksikan pertumbuhan yang terlalu agresif yaitu sekitar 5-5,5 persen pada 2021," terang manajemen.
Lebih lanjut, dari sisi profitabilitas, laba operasional diharapkan akan tumbuh sekitar 6-8 persen. Perseroan juga sangat positif di sisi pengelolaan beban operasional yang akan tetap dijaga tumbuh di bawah 3 persen.
"Kami melihat perbaikan di sisi ekspektasi kerugian kredit (Expected Credit Lost atau ECL) yang kami harapkan untuk turun 5-10 persen tahun depan," lanjutnya.
Dengan demikian, dari semua faktor tersebut, perseroan berharap laba bersih dapat tumbuh sekitar 15-20 persen pada 2022.
"Kami menilai bahwa perekonomian akan semakin membaik dan tren positif terkait pertumbuhan laba akan berlanjut. Jadi tahun 2022 seharusnya akan menjadi tahun yang lebih baik," katanya.