Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri (BMRI) Ramal Kinerja Kredit 2022 Sentuh High Single Digit

Bank Mandiri memproyeksi penyaluran kredit perbankan dipercaya masih tetap tumbuh high single digit pada 2022, kendati saat ini sedang ada varian baru dari Covid-19, Omicron.
Peluncuran Livin' by Mandiri dan Kopra by Mandiri/Istimewa
Peluncuran Livin' by Mandiri dan Kopra by Mandiri/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memproyeksikan kinerja penyaluran kredit pada tahun depan mampu tumbuh dibandingkan 2021, meskipun saat ini kondisi ekonomi masih diliputi ketidakpastian akibat varian baru Covid-19.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan bahwa meski saat ini sedang ada varian baru dari Covid-19, Omicron, penyaluran kredit perbankan dipercaya masih tetap tumbuh high single digit pada 2022.

Menurutnya, hadirnya varian baru Omicron akan memiliki dampak, apabila terjadi pembatasan aktivitas. Kendati demikian, dia optimistis proses pemulihan dapat berjalan cepat selaras dengan kian adaptifnya masyarakat terhadap kondisi pandemi Covid-19.

“Untuk 2022, kami lebih optimistis daripada tahun ini. Namun, tentu kewaspadaan dan kehati-hatian tetap kami ke depankan karena kami tidak tahu persis apakah [pandemi] ini sudah berakhir atau belum,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) melihat penyaluran kredit pada tahun depan akan tumbuh di kisaran 6 hingga 8 persen. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) diperkirakan naik sebesar 7 sampai 9 persen.

Perkembangan tersebut akan didukung oleh stabilitas sistem keuangan yang tetap terjaga pada tahun depan. Kinerja fungsi intermediasi perbankan juga akan didorong oleh rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan yang tetap tinggi, serta likuiditas melimpah.

“Kami meyakini, rasanya proyeksi kredit akan berada di level tersebut sejalan dengan perkirakaan OJK [Otoritas Jasa Keuangan] dan BI,” tutur Sigit.

Sementara itu, kinerja kredit Bank Mandiri hingga September 2021 berada di jalur positif. Kredit perseroan tercatat tumbuh 16,93 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp1.021,6 triliun.

Pertumbuhan tersebut juga diimbangi oleh membaiknya kualitas kredit perseroan. Pada kuartal III/2021, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) Bank Mandiri turun 37 basis poin ke level 2,96 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper