Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bunga Deposito BCA Dipangkas Lagi jadi 2 Persen, Ini Penjelasan Manajemen

BCA telah menurunkan suku bunga sebanyak 5 kali terhitung sejak Juli 2021.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) kembali menyesuaikan suku bunga simpanan berjangka atau deposito per 1 Desember 2021 menjadi 2,00 persen per tahun atau turun 35 basis poin.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn mengatakan perseroan telah melakukan penyesuaian suku bunga yang diberikan kepada nasabah sejalan dengan pergerakan suku bunga acuan (BI 7 Days Reverse Repo Rate), serta mempertimbangkan perkembangan kondisi ekonomi bisnis di Tanah Air.

“Perseroan menetapkan suku bunga deposito rupiah sebesar 2,00 persen per tahun yang berlaku efektif sejak 1 Desember 2021 dan berlaku untuk semua nominal dan jangka waktu simpanan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (6/12/2021).

Hera menambahkan bahwa BCA telah menurunkan suku bunga sebanyak 5 kali terhitung sejak Juli 2021. Menurutnya, perseroan akan terus mengkaji kebijakan tersebut demi memberikan respons positif bagi industri dan sektor usaha.

Dia menyampaikan hingga September 2021, kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) BCA kokoh dengan CASA naik 21,0 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp721,8 triliun.

“Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan nilai transaksi, basis nasabah yang semakin besar, serta penguatan dan perluasan ekosistem pelayanan bersama para mitra bisnis bank,” kata Hera.

Sementara itu, deposito berjangka meningkat 9,7 persen yoy mencapai Rp201,9 triliun. Secara keseluruhan, total DPK tumbuh 18,3 persen yoy dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp923,7 triliun, sehingga mendorong total aset naik 16,5 persen yoy mencapai Rp1.169,3 triliun.

Di sisi lain, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan simpanan perbankan dengan nominal terbesar dipegang oleh jenis simpanan deposito, yakni mencakup 39,1 persen dari total simpanan pada Oktober 2021, yakni Rp7.301 triliun.

Berdasarkan laporan Distribusi Simpanan Bank Umum, simpanan deposito merengkuh Rp2.858 triliun atau tumbuh 1 persen yoy. Dalam tiga tahun terakhir, deposito mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 17,4 persen.

Sementara itu, jenis simpanan tabungan membukukan Rp2.322 triliun dengan cakupan 31,8 persen total simpanan. Secara tahunan, tabungan tumbuh 13 persen yoy dan naik 33,7 persen dalam tiga tahun terakhir.

Sementara itu, Giro meraih pertumbuhan sebesar 19 persen yoy. Jenis ini mencakup 28,3 persen total simpanan atau sebesar Rp2.069 triliun, sedangkan dalam tiga tahun terakhir, jenis simpanan giro melesat 50,7 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper