Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemberi Pinjaman Makin Ramai, Industri Fintech Lending Terus Menggeliat

Total lender yang berjumlah 788 per Oktober 2021 juga diikuti dengan total peminjam (borrower) sebanyak 71 juta orang dan agregat pinjaman sebanyak Rp272,42 triliun.
Ilustrasi pinjaman online. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Ilustrasi pinjaman online. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyebut salah satu pencapaian terbesar dalam industri Fintech Pendanaan Bersama adalah terus bertumbuhnya pemberi pinjaman (lender).

Sekretaris Jenderal AFPI Sunu Widyatmoko mengatakan terus bertambahnya jumlah lender tersebut juga menjadi pendorong kemajuan industri ini.

"Adapun pencapaian terbesar dalam industri Fintech Pendanaan Bersama yang telah diraih dan sekaligus menjadi pendorong kemajuan industri ini adalah terus bertumbuhnya total lender di industri ini, yang per Oktober 2021 berjumlah 788 lender baik dari entitas maupun individu," katanya dikutip Sabtu (11/12/2021).

Sunu mengaku pihaknya telah melakukan beragam inisiatif dan aktivitas untuk terus mendorong perkembangan dan kemajuan industri tersebut. Adapun sejumlah hal yang dilakukan meliputi bidang hukum, etika dan perlindungan konsumen, komunikasi, edukasi, serta literasi dan riset.

Dia menuturkan, total lender yang berjumlah 788 per Oktober 2021 itu juga diikuti dengan total peminjam (borrower) sebanyak 71 juta orang dan agregat pinjaman sebanyak Rp272,42 triliun.

Selain itu, lanjutnya, nilai pendanaan yang masih berjalan (outstanding pinjaman) juga sebesar Rp27,91 triliun.

"Sedangkan pendanaan produktif/UKM berkontribusi rata-rata 52,44 persen dari total dana tahun 2021," sebutnya.

Lebih lanjut Sunu menuturkan, saat ini AFPI juga melakukan rebranding sebagai penanda lembaran dan semangat baru untuk terus melindungi industri Fintech Pendanaan Bersama di Indonesia, terutama dari gangguan para oknum pelaku pinjaman online (pinjol) ilegal yang sangat jelas mencederai perkembangan industri beserta kontribusi positif yang dibawa oleh industri bagi masyarakat Indonesia.

Dia menegaskan, selama ini AFPI selalu menjadi garda depan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan seluruh stakeholder yang berkepentingan, untuk memerangi keberadaan pinjol ilegal yang sangat merugikan masyarakat dan juga industri.

Ketua Umum AFPI Adrian Gunadi mengatakan salah satu upaya nyata AFPI dalam menghadirkan peningkatan literasi kepada para pengguna akan digelar lewat pembaharuan laman website AFPI.

"Nantinya juga ada simulasi, dan ada perbandingan [produk dan layanan] antarpemain. Kami akan membuat sesimpel mungkin supaya masyarakat bisa memahami dengan mudah," ujarnya.

Selain itu, AFPI juga melakukan reformasi terhadap layanan pengaduan menjadi semakin responsif, serta menambah komponen sumber daya manusia (SDM) internal, terutama berkaitan pengawasan kode etik.

Adrian menekankan bahwa upaya rebranding AFPI ini bukan hanya untuk memperkenalkan logo, namun juga melengkapi segala infrastruktur yang dibutuhkan asosiasi dengan harapan membawa keamanan dan kenyamanan lebih baik bagi para konsumen industri fintech tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper