Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) terpantau terkoreksi hingga akhir sesi I hari ini, Selasa (14/12/2021) pukul 11.30 WIB, menjelang periode perdagangan HMETD atau rights issue.
Berdasarkan data RTI, saham BNBA terkoreksi 5,19 persen ke level Rp4.200 per saham. Sepanjang perdagangan, saham Bank Bumi Arta bergerak di rentang Rp4.130-Rp4.500.
Adapun, saham BNBA pada awal perdagangan hari ini dibuka ke level Rp4.450 per saham. Sementara itu, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 8 juta dan turnover senilai Rp33,89 miliar. Dengan demikian, kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) saham Bank Bumi Arta menjadi Rp9,70 triliun.
Pada perdagangan sebelumnya, Senin (13/12/2021), saham BNBA berada di zona merah yang terkoreksi 3,49 persen ke level Rp4.430 per saham. Begitupun dalam sepekan, saham Bank Bumi Arta turun sebesar 6,67 persen.
Kendati demikian, saham BNBA tumbuh 191,67 persen dalam tiga bulan terakhir dan melesat 1.011,11 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd).
Bank Bumi Arta diketahui akan melaksanakan aksi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I atau rights issue dengan menawarkan 464 juta saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham dan harga pelaksanaan ditetapkan Rp1.345.
Baca Juga
Untuk masa perdagangan dan pelaksanaan HMETD BNBA akan dimulai besok, 15 Desember 2021 hingga 21 Desember 2021. Kemudian, distribusi saham hasil pelaksanaan HMETD dimulai pada 17 Desember 2021 hingga 23 Desember 2021.
Pada akhir distribusi saham ini juga menjadi hari akhir pembayaran pemesanan saham tambahan. Penjatahan pemesanan saham tambahan dijadwalkan pada 24 Desember 2021 dan distribusi saham pada 27 Desember 2021.
Dalam aksi korporasi ini, PT Takjub Finansial Teknologi (Ajaib), pemegang 24 persen saham BNBA, akan menyerap HMETD sebanyak 110,88 juta saham atau sekitar Rp149,13 miliar.
Selain itu, PT Surya Husada Investment, pemegang 33,45 persen saham BNBA, akan menyerap HMETD sesuai porsi kepemilikannya, yaitu 154,56 juta saham. Adapun, PT Dana Graha Agung, yang memiliki saham BNBA sebanyak 20,07 persen, akan melaksanakan 92,73 juta HMETD.
Sedangkan, PT Budiman Kencana Lestari, selaku pemegang 13,38 persen saham Bank Bumi Arta, siap menyerap HMETD yang dimiliki sesuai dengan porsi kepemilikannya, yakni 61,823 juta.