Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) menyatakan siap untuk memenuhi modal inti Rp3 triliun.
Emiten bank dengan sandi AMAR itu telah mengantongi persetujuan untuk melakukan penambahan modal melalui rights issue pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (12/11/2021).
Rapat tersebut menyetujui rencana perseroan untuk melakukan penambahan modal dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 20 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Selain itu, Bank Amar juga sudah menyampaikan aksi korporasi tersebut kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai bentuk dari keterbukaan informasi.
Saat ini, pelaksanaan rights issue Bank Amar sudah memasuki periode first registration dan keseluruhan aksi tersebut ditargetkan dapat rampung pada Februari 2022.
Adapun, Bank Amar tetap optimistis untuk bisa memenuhi persyaratan modal inti minimum sebesar Rp3 triliun di 2022. Pasalnya, Bank Amar telah melalui periode sembilan bulan 2021 (9M21) dengan cukup baik.
Baca Juga
Tak hanya itu, akselerasi program vaksinasi Covid-19 di 2021 juga berdampak pada pemulihan aktivitas bisnis, sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat yang memberikan perbaikan siklus ekonomi domestik.
Jika menilik laporan keuangan hingga periode 9M21, Bank Amar mencatatkan total pinjaman sebesar Rp2,08 triliun atau tumbuh sebesar 28,7 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd).
Dengan demikian, portofolio pinjaman Bank Amar telah mencapai lebih dari 64 persen untuk pinjaman produktif dan mayoritas kontribusi berasal dari platform digital Tunaiku yang tercatat sebesar Rp1,7 triliun atau naik 35,4 persen ytd.
“Hal tersebut menunjukkan bahwa dari sisi penyaluran pinjaman, Amar Bank tetap bertumbuh dengan baik di tahun ini,” jelas manajemen dalam keterangan tertulis, Jumat (31/12/2021).