Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) sempat melonjak menyentuh batas auto reject atas atau ARA Pada perdagangan pagi ini, Senin (10/1/2022).
Pagi ini, perdagangan saham BBHI hingga pukul 09.45 WIB terpantau menguat 19,82 persen atau naik 1.125 poin ke level Rp6.800 per saham. Adapun sepanjang perdagangan, saham BBHI bergerak di rentang Rp5.700-Rp6.800 dan dibuka ke level Rp5.700 per saham.
Hal ini sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di mana Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan kebijakan auto rejection asimetris pada masa pandemi, yakni rentang harga saham di atas Rp5.000 dikenakan auto reject apabila terjadi kenaikan harga sebesar 20 persen atau penurunan harga sebesar 7 persen. Artinya, saham BBHI sempat terkena ARA pada perdagangan pagi ini.
Adapun, kapitalisasi pasar atau market cap BBHI mencapai Rp79,44 triliun dengan volume perdagangan saham mencapai 17,17 juta dengan turnover senilai Rp113,27 miliar, serta frekuensi perdagangan mencapai 10.631.
PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) berencana akan menerbitkan sebanyak 10,04 miliar saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 per saham. Adapun, Allo Bank telah menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp478 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi mendapatkan dana Rp4,8 triliun melalui aksi ini.
Emiten bank bersandi BBHI ini menjadwalkan periode perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dilaksanakan selama 5 hari kerja, terhitung mulai 13 Januari 2022 sampai dengan 19 Januari 2022.
Artinya, HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.
Sementara itu, PT Mega Corpora (MC) sebagai pemegang saham utama Allo Bank dengan kepemilikan 90 persen telah menyatakan hanya akan mengambil bagian dan melaksanakan sekitar 30 persen dari seluruh HMETD yang menjadi haknya. Dana yang disiapkan oleh MC untuk melaksanakan sebagian haknya ini senilai Rp1,3 triliun.
Baca Juga
Sisa hak HMETD yang tidak diambil oleh MC, dialihkan kepada Bukalapak sebanyak 2,49 miliar saham, lalu Abadi Investment Pte.Ltd sebanyak 1,52 miliar saham, dan PT Indolife Investama Perkasa sebanyak 1,30 saham.
Selain itu, ada juga H Holdings Inc. sebanyak 448,74 juta saham, Trusty Cars Pte. Ltd sebanyak 150 juta saham, dan PT CT Corpora sebanyak 408,31 juta saham Allo Bank.