Bisnis.com, JAKARTA – PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) memberikan penjelasan kepada Bursa terkait penggunaan dana dari hasil rights issue sebanyak 10,04 miliar saham.
Untuk diketahui, Allo Bank berencana menerbitkan sebanyak 10,04 miliar saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 per saham. Emiten bank bersandi saham BBHI ini, telah menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp478 per saham. Dengan demikian, Allo Bank berpotensi mendapatkan dana Rp4,8 triliun melalui aksi ini.
BBHI akan memulai periode perdagangan rights issue pada 13 Januari 2022 sampai dengan 19 Januari 2022. Artinya, HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.
Dengan merujuk surat No. 004/DIR-BIS-REG/2022 tanggal 4 Januari 2022, Allo Bank menyampaikan skala prioritas penggunaan dana rights issue 10,04 miliar saham tersebut. Adapun, masing-masing dana digunakan sekitar 85 persen untuk pengembangan usaha perseroan, khususnya dalam bidang perkreditan dengan inovasi teknologi.
Lalu, sekitar 10 persen dana tersebut digunakan untuk investasi di infrastruktur teknologi informasi, dan sisanya sebesar 5 persen digunakan untuk pengembangan operasional, yaitu pengembangan produk dan fitur perbankan, seperti UMKM, crossborder transfer, akuisisi nasabah hingga program loyalty.
"Dalam PUT III dengan HMETD tidak terdapat pembeli siaga," terang manajemen dalam keterbukaan informasi Bursa, Rabu (12/1/2022).
Baca Juga
Melalui aksi rights issue ini, diketahui Allo Bank memiliki 6 investor strategis, antara lain PT Bukalapak.com Tbk., Abadi Investments Pte. Ltd., PT Indolife Investama Perkasa, H Holdings Inc., Trusty Cars Pte. Ltd., dan PT CT Corpora.