Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri Taspen atau Bank Mantap mencatatkan laba bersih tahun berjalan secara individual sebesar Rp645,6 miliar sampai dengan kuartal IV/2021.
Berdasarkan pengumuman yang dipublikasikan di harian Bisnis Indonesia edisi Senin (31/1/2022), perolehan laba Bank Mantap naik 50 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama pada 2020, yakni Rp429,1 miliar.
Pertumbuhan laba tersebut ditopang dari pendapatan bunga sebesar Rp4,31 triliun. Jumlah itu tumbuh 25 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 yang mencetak Rp3,4 triliun.
Sementara, beban bunga Bank Mantap menyusut 3 persen menjadi Rp1,6 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih melesat 55 persen yoy menjadi Rp2,6 triliun.
Hingga Desember 2021, Bank Mantap telah menyalurkan kredit sebesar Rp31,2 triliun. Kredit tersebut tumbuh 22 persen dari periode sebelumnya pada 2020 senilai Rp25,6 triliun. Adapun, Bank Mantap tercatat kas mengalami pertumbuhan 34 persen atau sebesar Rp101,5 miliar pada 31 Desember 2021.
Dari sisi penghimpunan, Bank Mantap mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) yang mengalami pertumbuhan 24 persen menjadi Rp34,12 triliun. Kenaikan itu berasal dari CASA berupa giro dan tabungan yang tumbuh sebesar 39 persen menjadi Rp6,75 miliar.
Dengan demikian, total aset Bank Mantap tumbuh 30 persen yoy. Total aset per 31 Desember 2020 sebesar Rp35,09 triliun menjadi Rp45,54 triliun per 31 Desember 2021.
Selain itu, hingga 31 Desember 2021, Bank Mandiri Taspen juga tercatat memiliki rasio kredit bermasalah atau kredit macet (non-performing loan/NPL) di level 0,75 persen secara gross dan 0,20 persen secara net. Sementara itu, return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) berada di level 2,04 persen dan 17,74 persen.
Untuk net interest margin (NIM) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), Bank Mantap mencatatkan rasio masing-masing di level 6,95 persen dan 81,41 persen.
Sebagai informasi, Bank Mantap dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan kepemilikan saham 51,10 persen, serta PT Taspen (Persero) dengan kepemilikan saham sebesar 48,44 persen.