Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dear UMKM, Benahi Pencatatan Keuangan Biar Pengajuan KUR Lancar

Pencatatan keuangan yang rapi dan tertata terbukti mampu meningkatkan kredibilitas pelaku UMKM dan mempermudah memperoleh pinjaman KUR.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Dukungan pemerintah terhadap pemulihan UMKM lewat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) makin terbuka lebar. Pelaku usaha harus memanfaatkan momentum ini sebaik mungkin.

Hal ini diungkap CEO dan Co-Founder CrediBook Gabriel Frans, platform pembukuan keuangan digital dan enabler UMKM besutan PT Ruang Dagang Internasional.

Pasalnya, tahun ini ada kenaikan plafon KUR Nasional sebesar Rp373,17 triliun dengan subsidi bunga 3 persen hingga Juni 2022. Nilai kredit tersebut naik 30,9 persen dari plafon tahun 2021 lalu, Rp285 triliun. Sejumlah bank pelat merah pun turut meningkatkan target penyaluran KUR di 2022.

"Momentum peningkatan plafon KUR merupakan peluang bagi pelaku UMKM untuk mempercepat pertumbuhan bisnis. Apalagi, KUR terbukti menjadi salah satu faktor pendorong keberlanjutan UMKM di tengah pandemi," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (2/2/2022).

Kenaikan plafon KUR diharapkan dapat mendorong pertumbuhan UMKM pada tahun ini. Untuk meningkatkan peluang agar pengajuan KUR disetujui, penting untuk memperhatikan syarat yang ditentukan oleh lembaga penyalur.

"Setiap lembaga penyalur KUR memiliki kriteria tertentu dengan prinsip kehati-hatian. Ini dilakukan untuk memastikan dana dapat tersalurkan tepat sasaran dan tepat guna. Maka, pelaku UMKM perlu menampilkan profil usaha yang kredibel lewat laporan keuangan usaha yang baik," tambah Gabriel.

CrediBook setidaknya memiliki tiga tips untuk pelaku UMKM agar lancar memproses KUR. Pertama, mengurus perizinan usaha secara lengkap. Pelaku UMKM perlu memastikan usahanya telah memiliki legalitas, apalagi kini bisa mengurus legalitas usaha dengan mudah secara online melalui website atau aplikasi digital.

"Selain untuk mendapatkan KUR, perizinan usaha akan memperluas potensi bisnis. Di antaranya, seperti meningkatkan kredibilitas usaha dalam menjalin kerja sama dengan pihak lain dan mendapatkan sertifikasi. Ini juga turut membangun kepercayaan publik terhadap kualitas produk lokal," ungkap Gabriel.

Kedua, pisahkan keuangan usaha dan pribadi termasuk keuangan rumah tangga. Hal ini demi menunjukkan profesionalitas pelaku usaha dalam mengelola arus kas.

"Terlebih, pada tahap administrasi pengajuan KUR, pihak penyalur akan menganalisa riwayat transaksi dan kredit dari setiap calon peminjam. Untuk itu, pelaku UMKM direkomendasikan untuk memiliki rekening yang terpisah antara usaha dan pribadi," jelasnya.

Langkah ini akan memudahkan proses pengajuan pinjaman karena penelusuran riwayat transaksi dan kredit langsung berfokus pada kegiatan bisnis, tanpa tercampur dengan urusan pribadi.

"Pemasukan bisnis sebaiknya tidak digunakan untuk membeli kebutuhan pribadi apapun. Sebagai alternatif, sisihkan sebagian dari keuntungan usaha untuk menggaji diri sendiri. Sistem gaji akan menghindari pemakaian uang usaha untuk kebutuhan pribadi. Kemudian, pisahkan pencatatan keuangan pribadi dan usaha. Ini membuat pelaku UMKM bisa memantau pertumbuhan bisnisnya karena pengelolaan keuangannya lebih tertata," tambahnya.

Terakhir, Gabriel menyarankan UMKM merapikan laporan keuangan usahanya sebagai poin plus terkait akuntabilitas, tepatnya untuk menilai kemampuan pelaku usaha dalam mengelola dana KUR.

Semakin lengkap dokumen pendukung, bisa mempercepat proses pengajuan KUR. Oleh sebab itu, memanfaatkan teknologi digital untuk mengelola keuangan semakin relevan dalam hal mempermudah mendapatkan permodalan.

"Laporan keuangan yang rapi, perlu dibangun lewat kebiasaan mencatat keuangan setiap hari. Namun, jika mencatat keuangan secara manual, membutuhkan setidaknya 2 hingga 3 jam untuk melakukan rekap harian. Ini sangat memakan waktu dan tenaga. Tingkat akurasi dan kerapiannya juga kurang. Oleh karena itu, pemanfaatan aplikasi seperti CrediBook akan memudahkan pelaku UMKM," ujarnya.

Aplikasi pencatatan arus kas bisa membantu pelaku usaha memiliki laporan keuangan yang rapi dalam hitungan menit. Laporan keuangan tersebut pun bisa dilampirkan sebagai dokumen pendukung saat pengajuan KUR.

"Untuk diketahui, studi di negara lain juga menyebutkan bahwa pencatatan keuangan secara digital dapat meningkatkan kecepatan pengajuan pinjaman sebesar 30 persen, serta meningkatkan persetujuan pinjaman sebesar 47 persen," tambahnya.

CrediBook pun ingin memperbesar komitmen membantu para pengguna meningkatkan akuntabilitas dalam proses pengajuan KUR. Tetapi, CrediBook juga mengingatkan pemanfaatan KUR perlu dibarengi dengan strategi alokasi dana setelah pengajuan diterima agar pembiayaan betul-betul membantu meningkatkan produktivitas dan skala bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper