Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menyatakan siap melayani kebutuhan perbankan nasabah di dunia metaverse.
Hal ini dibuktikan dengan kerja sama yang dilakukan perseroan dengan menggandeng WIR Group untuk mengembangkan layanan perbankan di metaverse.
Sekadar informasi, WIR Group merupakan perusahaan berbasis teknologi Augmented Reality (AR) yang berdiri sejak 2009 silam. Perusahaan ini telah melayani pasar internasional di lebih dari 20 negara.
Kendati demikian, terdapat ancaman siber yang harus diantisipasi industri perbankan dalam mengembangkan layanannya ke dunia metaverse, salah satunya Fraud.
Executive Vice President Retail Payment BRI Dhoni Ramadi menuturkan bahwa keamanan data nasabah juga menjadi bagian yang sudah dikaji perseroan saat ingin melebarkan sayapnya di dunia metaverse.
“Keamanan juga bagian dari yang sudah kami alokasikan dari resources untuk mengkaji ketika kita masuk ke sebuah teknologi baru. Jadi memang ini merupakan suatu tren hype-nya di tahun 2022 semua going to metaverse,” kata Dhoni di Jakarta, Selasa (8/2/2022).
Baca Juga
Dhoni melanjutkan, bagian dari risiko metaverse sudah perseroan siapkan untuk bisa mengkaji kemungkinan adanya risiko di dunia digital. Menurutnya, dunia digital masih akan banyak memiliki risiko-risiko yang ada.
“Tapi kita juga membentuk tim untuk mempersiapkan pencegahannya. Saat ini kita memiliki risk management unit untuk menangani fraud detection. Tim unit inilah yang akan ditambah lagi timnya untuk mengkaji teknologi-teknologi baru,” jelasnya.
Dhoni mengungkapkan bahwa teknologi yang sudah berjalan saat ini sudah memiliki tim. Adapun, ketika perseroan ingin mengembangkan teknologi, maka emiten bersandi BBRI ini juga harus mencari talenta-talenta yang lebih memahami tentang adanya risiko-risiko ke depan.
“Selain kita terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi, faktor risikonya juga harus kita iringi,” ujarnya.
Di sisi lain, Executive Chairman & Co-Founder WIR Group Daniel Surya mengatakan bentuk tantangan dalam dunia metaverse ini adalah soal kredibilitas.
“Credibility itu penting di dunia maya. Metaverse yang dibangun harus bisa menunjukkan kredibilitas, karena kita mengangkat segala sesuatu dari offline ke online. Itu ada sense of credibility,” kata Daniel.