Bisnis.com, JAKARTA - Selama pandemi Covid-19, aktivitas phising perbankan semakin marak di Indonesia. Ada beberapa cara yang perlu dilakukan untuk mencegah phising.
Apa itu phishing? Phishing adalah aksi untuk mendapatkan data seseorang pakai teknik pengelabuan. Data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi, seperti nama, usia, dan alamat.
Selain itu, data yang diincar oleh pelaku phishing adalah data akun bank, username dan password, dan data finansial seperti informasi tentang kartu kredit, rekening.
Saat phishing, orang-orang banyak memberikan informasi pribadi tanpa disadari. Padahal informasi yang dibagikan tersebut akan digunakan untuk tujuan kejahatan.
Udah ganti tahun jangan mau ditipu sama sms palsu, modus phising masih ngincar kamu yang gak hati-hati dan gak mau cari tahu ?
— BANK BRI (@BANKBRI_ID) January 10, 2022
Biar gak ketipu, cek ini deh! ?#BRI #MemberiMaknaIndonesia pic.twitter.com/GJkQeYosYj
Mengutip dari Twitter @BankBRI_ID, Sabtu (12/2/2022), simak cara mengatasi modus phising:
Jangan asal klik link
Biasanya, modus phising datang dari link yang dikirimkan ke nasabah. Maka dari itu, jangan ceroboh untuk mengklik sembarangan link yang masuk lewat email atau SMS, apalagi mengatas namakan bank.
Rahasia, harus kamu jaga
Setiap nasabah bank, harus cerdas dan jangan pernah membocorkan PIN dan kode OTP kamu dan hindari juga postingan data dirimu di sosial media.
Tidak gampang tergiur
Tidak gampang tergiur sama penawaran atau promosi melalui email atau SMS, mending pastiin dulu kebenarannya, biar kamu tidak dimanfaatin.