Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) membukukan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun sepanjang tahun 2021 atau tumbuh 19,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Berdasarkan laporan tahunan perseroan, yang dirilis di Bursa Efek Indonesia, Senin (7/3/2022), capaian laba bersih ditopang oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp7,64 triliun. Raihan ini tumbuh 7,5 persen yoy dibandingkan tahun 2020 yang membukukan Rp7,11 triliun.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, menuturkan naiknya pendapatan bunga bersih disebabkan penurunan pada beban dana sebesar 26,9 persen yoy, seiring dengan suku bunga acuan yang berada di level rendah dan kenaikan dana murah bank.
“Meskipun demikian, pendapatan operasional lainnya menjadi Rp2,1 triliun atau turun 8,5 persen, terutama karena faktor pergerakan pasar,” ujar Parwati.
Dengan demikian, pendapatan operasional bank tercatat sebesar Rp9,7 triliun atau tumbuh 3,6 persen, sedangkan beban operasional mencapai Rp4,2 triliun atau naik 2,1 persen.
Sementara itu dari sisi aset, OCBC sepanjang tahun membukukan Rp214,4 triliun atau tumbuh 3,9 persen yoy. Capaian ini menjaga posisi perseroan sebagai 10 besar bank berdasarkan total aset dengan pangsa pasar sebesar 2,2 persen.
Baca Juga
Pertumbuhan aset itu disokong oleh penyaluran kredit bruto pada 2021 sebesar Rp120,8 triliun. Parwati mengatakan fungsi intermediasi dijalankan dengan prinsip kehati-hatian, tercermin dari rasio kredit bermasalah atau NPL bersih sebesar 0,9 persen dan bruto 2,4 persen.
Dari aktivitas pendanaan, OCBC NISP membukukan total dana pihak ketiga mencapai Rp168 triliun hingga akhir tahun lalu. Di tengah likuiditas yang melimpah, dana murah (current account saving account/CASA) tumbuh 26,8 persen sehingga rasionya menjadi 50,6 persen.
“Perseroan berupaya mempertahankan fungsi intermediasi secara optimal meskipun permintaan terhadap kredit masih lemah, sehingga Loan to Deposit Ratio [LDR] sebesar 71,7 persen dan Loan to Funding Ratio [LFR] sebesar 69,7 persen,” kata Purwati.
Sementara itu, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perseroan meningkat menjadi 23 persen pada 2021. Hal ini dinilai mencerminkan modal bank terus diperkuat dan siap menghadapi segala potensi risiko.
Purwati menambahkan bahwa pada tahun ini OCBC NISP akan terus mempertajam kebijakan penyaluran kredit dengan menjaga aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan secara berkesinambungan.
Perseroan juga memastikan keuangan berkelanjutan tetap menjadi bagian dari bisnis sesuai dengan visi yang diusung. OCBC NISP pun telah menyusun strategi pencapaian target atau sasaran di dalam rencana aksi keuangan berkelanjutan atau RAKB.
Sedikitnya ada lima rencana kerja yang diusung perseroan untuk tahun 2022, yakni memperkuat model bisnis, melanjutkan transformasi, meningkatkan efektivitas tiga lini pertahanan, memperkuat brand, dan mengoptimalkan sinergi dengan Group OCBC Bank.