Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) menyampaikan ketahanan sistem keuangan tetap terjaga dan intermediasi perbankan melanjutkan perbaikan secara bertahap.
Bank sentral mencatat kredit bank tumbuh 6,33 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per Februari 2022. Pada bulan sebelumnya, pertumbuhan kredit bank sebesar 5,5 persen yoy.
Adapun akselerasi pertumbuhan penyaluran pembiayaan ditopang oleh rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan Januari 2022 yang tetap tinggi sebesar 25,78 persen, dan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) tetap terjaga yakni 3,10 persen secara bruto dan 0,88 persen secara netto.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan intermediasi perbankan pada Februari 2022 melanjutkan perbaikan dibandingkan bulan sebelumnya. “Pertumbuhan kredit terjadi di berbagai kelompok bank, segmen kredit, dan segmen ekonomi seiring berlanjutnya pemulihan aktivitas korporasi dan rumah tangga,” ujar Perry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur Bulanan Maret, Kamis (17/3/2022).
Selain itu, pemulihan kinerja korporasi juga terus berlanjut yang tercermin pada perbaikan penjualan, kemampuan membayar, dan belanja modal.
Sementara itu dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit terus melonggar terutama di sektor industri dan perdagangan, seiring menurunnya persepsi risiko kredit.
Tak hanya itu, pertumbuhan kredit UMKM juga meningkat sebesar 14,32 persen yoy pada Februari 2022.