Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Jabar Banten Syariah atau Bank BJB Syariah berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp21,89 miliar sepanjang 2021.
Berdasarkan laporan publikasi yang dirilis di Harian Bisnis Indonesia edisi Senin (21/3/2022), laba bersih BJB Syariah tumbuh 495 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp3,68 miliar pada posisi Desember 2020 menjadi Rp21,89 miliar per Desember 2021.
Adapun, pendapatan setelah distribusi bagi hasil mengalami pertumbuhan sebesar 30 persen yoy dari Rp357,33 miliar menjadi Rp463,16 miliar.
Selanjutnya, dana simpanan wadiah yang berasal dari giro dan tabungan mengalami pertumbuhan sebesar 28 persen yoy menjadi Rp615,11 miliar pada Desember 2021. Sementara itu, dana investasi non-profit sharing juga tumbuh 18 persen yoy menjadi Rp7,26 triliun.
Dari sisi rasio kinerja, BJB Syariah mencatatkan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) gross turun dari 5,28 persen menjadi 3,42 persen. Sama halnya dengna NPF net juga turun dari 2,86 persen menjadi 1,80 persen.
Lalu, biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mengalami penurunan dari 95,41 persen menjadi 88,73 persen.
Secara total aset, Bank BJB Syariah mengalami kenaikan yang tumbuh sebesar 17 persen yoy. Aset tersebut tumbuh dari Rp8,88 miliar menjadi Rp10,35 miliar pada 2021