Bisnis.com, JAKARTA – PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sepanjang tahun lalu sebesar 420 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp192,4 miliar dari sebelumnya Rp37 miliar pada 2020.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di harian Bisnis Indonesia, Kamis (31/3/2022), pertumbuhan laba bersih Allo Bank ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang melesat 310 persen yoy menjadi Rp195,3 miliar.
Raihan pendapatan bunga bersih alias net interest income (NII) tersebut utamanya didorong oleh pendapatan bunga yang mencapai Rp353,2 miliar atau tumbuh 117,8 persen yoy. Sementara itu, beban bunga tercatat naik 37,8 persen menjadi Rp157,8 miliar.
Allo Bank juga tercatat meningkatkan pendapatan berbasis fee dan komisi atau fee based income (FBI) secara tahunan, dari sebelumnya Rp1,2 miliar menjadi Rp25,8 miliar pada tahun 2021.
Bank yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh taipan Chairul Tanjung atau CT ini juga mampu meningkatkan penyaluran kredit secara signifikan. Sepanjang 2021, Allo Bank menyalurkan kredit sebesar Rp2,19 triliun atau tumbuh 74,76 persen secara tahunan.
Dari sisi penghimpunan dana, total dana pihak ketiga (DPK) perseroan mencapai Rp2,19 triliun. Jumlah ini mengalami pertumbuhan sebesar 44,65 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2020, yakni Rp1,46 triliun.
Pertumbuhan DPK Allo Bank dikontribusikan oleh deposito yang melonjak 57,43 persen yoy. Adapun, raihan dana murah (current account saving account/CASA) yang terdiri atas giro dan tabungan masing-masing turun sebesar 9,44 persen yoy serta 3,3 persen.
Dengan sejumlah capaian tersebut, total aset Allo Bank per 31 Desember 2021 tercatat mencapai Rp4,64 triliun atau melesar 79,74 persen dibandingkan dengan raihan 2020, yakni Rp2,5 triliun.
Dari sisi rasio kinerja, Allo Bank menutup tahun 2021 dengan rasio kecukupan modal atau car adequacy ratio (CAR) naik dari 19,61 persen menjadi 48,82 persen. Adapun margin bunga bersih (NIM) naik 219 basis poin menuju 4,63 persen.
Efisiensi Allo Bank juga tercermin dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun dari 82,23 persen menjadi 52,38 persen. Sementara itu return on asset (ROA) tercatat sebesar 4,74 persen dan return on equity (ROE) 25,64 persen.
Tokcer! Laba Bersih Allo Bank (BBHI) Meroket 420 Persen hingga Capai Rp192 Miliar Tahun Lalu
Laba bersih PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) naik sebesar 420 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) hingga Rp192,4 miliar dari sebelumnya Rp37 miliar pada 2020. Pertumbuhan laba bersih Allo Bank ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang melesat 310 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dionisio Damara
Editor : Hadijah Alaydrus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
14 menit yang lalu
Aslindo Ungkap Peran Lembaga Keuangan Mikro Dukung Ekonomi Desa
2 jam yang lalu