Bisnis.com, JAKARTA - QNB Group, induk dari PT Bank QNB Indonesia Tbk. (BKSW), mencatatkan laba bersih sebesar Rp14,35 triliun pada kuartal I/2022, naik 9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, pendapatan operasional tumbuh 16 persen yoy menjadi Rp30,14 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini.
Dari sisi aset, QNB Group pada 31 Maret 2022 tercatat sebesar Rp4.363,12 triliun, tumbuh 6 persen dibandingkan 31 Maret 2021. Pertumbuhan tersebut didorong oleh kredit yang disalurkan QNB Group yang tumbuh sebesar 6 persen atau mencapai Rp3.014,13 triliun.
Upaya QNB Group terkait efisiensi operasional turut mendorong penghematan biaya dan pendapatan yang memungkinkan QNB Group meningkatkan rasio efisiensi (cost to income) untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2022 dari 23,4 persen menjadi 20,8 persen.
“Rasio ini merupakan salah satu yang terbaik di antara institusi finansial besar di wilayah Timur Tengah dan Afrika, (MEA)” tulis dalam siaran pers, Kamis (14/4).
QNB Group mengklaim kemampuan perusahaan dalam mengelola aset dan kewajiban QNB Group membantu menjaga rasio loans to deposits sebesar 96,8 persen pada 31 Maret 2022.
Rasio kredit bermasalah (non-performing loans/NPL) terhadap pinjaman gross berada di posisi 2,3 persen pada 31 Maret 2022, salah satu yang terendah di antara institusi finansial di wilayah MEA.
“Hal ini menunjukkan tingginya kualitas dari portofolio pinjaman QNB Group serta manajemen risiko kredit yang efektif,” tulis dalam siaran pers.
Pada periode yang sama, QNB Group mengalokasikan dana sebesar Rp7,17 triliun sebagai bentuk kehati-hatian terhadap potensi kerugian pinjaman.