Tantangan BRI 2022
Meski memiliki peluang yang cukup besar dalam menjaga laba perseroan hingga akhir tahun ini, Amin melihat ada beberapa tantangan yang akan dihadapi BBRI ke depan, baik dari aspek eksternal maupun internal.
Dari sisi eksternal, Amin menyatakan bahwa kompetisi bank semakin sengit. Saat ini banyak perusahaan finansial yang menyasar UMKM dengan memanfaatkan kanal digital. BRI tidak lagi bisa hanya mengandalkan jaringan yang luas.
“Cukup banyak sekarang pemain-pemain baru menggarap sektor yang sama dengan perangkat digital, baik itu bank digital maupun teknologi keuangan atau fintech yang merambah sektornya sama persis dengan apa yang kemudian menjadi fokus bisnisnya BRI,” jelasnya.
Kedua, kondisi pandemi yang masih menyisakan ketidakpastian. Amin memandang, adanya ketidakstabilan sistem ekonomi akibat pandemi yang bersifat global, sehingga dampak yang terjadi di duni lain akan berimbas ke Indonesia.
“Sehingga tantangannya kalau dari eksternal secara global ada perang antara Rusia dan Ukraina. Meskipun itu sedikit dampaknya ke Indonesia [tidak terlalu besar], tidak terlalu signifikan, apalagi ke bisnis UMKM mungkin tidak terlalu terasa, hanya pasti faktor eksternal itu akan sedikit banyak mempengaruhi ketidakpastian,” paparnya.
Ketiga, inflasi. Amin menyatakan bahwa inflasi akan sedikit banyak mengganggu. Misalnya, ketidakstabilan harga minyak goreng memicu industri-industri yang terkait dengan minyak goreng akan terpengaruh sektor UMKM, bahkan mikro juga akan terpengaruh dan akan berdampak ke semua sektor.
“Ini [inflasi] sebuah faktor yang masih dipertimbangkan karena bisnisnya konsumennya BRI di sektor UMKM dan mikro, jadi cukup terdampak ada inflasi berpengaruh. Kelihatannya sepele, kinerja bank dalam penyaluran kredit, penerimaan DPK dan seterusnya itu pasti akan sedikit banyak berpengaruh,” tuturnya.
Sementara dari aspek internal, yakni pertama, proses transformasi dan adanya kesiapan sumber daya manusia (SDM) untuk melihat bahwa industri finansial telah berada pada era digital.
Kedua, infrastruktur. Menurut Amin, infrastruktur berkaitan dengan bisnis yang dijalankan BRI, yakni bisnis ritel mikro. “Itu sudah sangat lazim kalau sekarang harus mengoptimalkan teknologi.”
Ketiga, BRI membutuhkan dukungan dan keseriusan dari seluruh stakeholder.