Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rugi Bersih Bank Fama Tembus Rp33,79 Miliar pada 2021

PT BankFama Internationalmembukukan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp33,79 miliarsepanjang 2021.
Logo Bank Fama/bankfama.co.id
Logo Bank Fama/bankfama.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Fama International membukukan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp33,79 miliar sepanjang 2021. 

Posisi ini berbanding terbalik dari periode Desember tahun 2020, di mana bank yang telah diakuisisi oleh PT Elang Media Visitama ini masih mampu membukukan laba bersih sebesar Rp12,1 miliar. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia edisi Kamis (28/4/2022), bank mencetak pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 49 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), menjai Rp71,3 miliar. 

Pendapatan bunga diketahui turun 16 persen yoy menjadi Rp91,28 miliar. Akan tetapi beban bunga turun lebih dalam, yakni 67 persen yoy menjadi Rp19,69 miliar. 

Pendapatan bank tergerus oleh kerugian penurunan nilai aset keuangan berupa kredit. Pada Desember 2021 impairment bank senilai Rp88,56 miliar, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan Desember 2020.

Alhasil, bank tampak lebih berhati-hati menyalurkan kredit. Fungsi intermediasi bank turun 17 persen yoy menjadi Rp634,1 miliar. Hal ini berimbas kepada total aset yang merosot 58 persen yoy menjadi Rp2,7 triliun. 

Adapun, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Fama tumbuh persen yoy, dari semula Rp703,66 miliar kini menjadi Rp742,5 miliarKenaikan tersebut berasal dari dana murah atau CASA (current accounts/saving accounts) berupa giro dan tabungan yang mengalami kenaikan sebesar 91 persen yoy, dari Rp103,92 miliar menjadi Rp198,4 miliar.

Utamanya, kenaikan CASA didorong oleh pertumbuhan giro yang melesat 125 persen yoy, dari Rp75,8 miliar per Desember 2020 menjadi Rp170,5 miliar di posisi Desember 2021. 

Dari sisi rasio-rasio penting, perseroan mampu menekan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross dari 5,18 persen menjadi 4,39 persen. Pada saat yang sama NPL net turun dari 4,42 persen menjadi 2,8 persen. 

Perbaikan rasio juga terlihat pada net interest margin (NIM), seiring dengan naiknya porsi dana murah. Per Desember 2021 margin bunga bersih perseroan sebesar 4,94 persen dari sebelumnya 3,64 persen.

Selanjutnya, beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) naik menjadi 138,39 persen, serta loan to deposit ratio (LDR) menjadi 89,93 persen pada 31 Desember 2021.

Sementara itu Bank Fama tercatat memiliki modal inti (tier 1) senilai Rp1,92 triliun per Desember 2021, atau naik 92 persen yoy dari sebelumnya Rp1 triliun di posisi yang sama 2020. Artinya bank masih memiliki pekerjaan rumah untuk mencari tambahan modal inti guna memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper