Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) berencana akan melakukan Penawaran Umum Terbatas IV (PUT IV) dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau rights issue kepada para pemegang saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (27/4/2022), Bank Ina akan menawarkan sebanyak-banyaknya 2 miliar saham dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah PUT IV, dengan nilai nominal Rp100 setiap saham.
Nantinya, dana yang diperoleh dari hasil PUT IV tersebut akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja pengembangan usaha Bank Ina.
“Dengan dilakukannya PUT IV ini perseroan akan mendapatkan tambahan modal disetor yang akan digunakan untuk modal kerja, sehingga dapat mengembangkan kegiatan usaha dan akan berdampak positif terhadap kondisi keuangan dan hasil usaha perseroan,” ujar direksi Bank Ina, dikutip Jumat (29/4/2022).
Maka dari itu, direksi menjelaskan Bank Ina bermaksud untuk meminta persetujuan kepada para pemegang saham perseroan atas rencana PUT IV dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 3 Juni 2022.
“Perseroan akan mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan segera setelah rencana PUT IV tersebut disetujui oleh para pemegang saham perseroan dalam RUPSLB, dengan ketentuan bahwa jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan, sesuai ketentuan Pasal 8 ayat (3) POJK HMETD,” jelasnya.
Direksi menambahkan, pemegang saham biasa atas nama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PUT IV sesuai dengan HMETD yang dimilikinya, maka akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi).