Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Jalan Bank Oke (DNAR) untuk Mengejar Kredit Tumbuh 17 Persen

Bank Oke Indonesia menargetkan kredit dapat tumbuh dobel digit pada 2022 ini.
Pekerja melakukan perawatan gedung di dekat logo Bank Oke Indonesia di Jakarta, Jumat (12/11/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja melakukan perawatan gedung di dekat logo Bank Oke Indonesia di Jakarta, Jumat (12/11/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) membidik pertumbuhan kredit sebesar 17,77 persen pada 2022. Emiten bank dengan sandi saham DNAR ini pun menyiapkan sejumlah target untuk mencapainya.

Direktur Kepatuhan DNAR Efdinal Alamsyah menuturkan pihaknya akan fokus pada sektor produktif sebagai jalan memupuk laba. Utamanya pemberian kredit untuk debitur non-individual dimulai dari segmen Usaha Mikro dan Menengah (UMKM) hingga korporasi. Entitas yang disasar meliputi perusahaan jasa, industri pengolahan, dan rumah tangga.

“Kita berharap pandemi segera berlalu, di mana aktivitas perbankan dapat normal kembali dan OK Bank dapat merealisasikan pertumbuhan kredit sebesar 17,77 persen untuk tahun 2022,” ujar dalam keterbukaan informasi, Rabu (11/5/2022).

Selain itu, sambung Efdinal, perseroan juga akan menjalankan strategi dengan menargetkan beberapa pinjaman debitur baru dari sisi top sektoral, lalu meningkatkan portofolio pinjaman secara selektif ke perusahaan multifinance. DNAR juga membuka peluang bisnis baru seperti pembiayaan sindikasi perusahaan Korea

Efdinal menyampaikan di tengah berbagai tantangan yang dihadapi sepanjang 2021, perseroan mampu menyalurkan kredit Rp5,52 triliun. Nilai itu naik 28,36 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp4,30 triliun.

“Pertumbuhan jumlah kredit yang diberikan perseroan jauh di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan yang sebesar 5,24 persen,” katanya.

Sepanjang 2021, Bank Oke juga mampu meraup laba bersih sebesar Rp17,46 miliar atau naik 121,72 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp7,88 miliar.

Dari sisi aset, perusahaan tercatat tumbuh 23,05 persen, dari sebelumnya Rp6,27 triliun menjadi Rp7,72 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper