Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) menyampaikan penyaluran kredit baru diperkirakan tumbuh lebih tinggi pada kuartal II/2022, dibandingkan kuartal I/2022.
Hal tersebut terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) perkiraan penyaluran kredit baru triwulan II/2022 hasil survei periode April 2022 sebesar 79,0 persen.
“Penyaluran kredit baru pada triwulan II/2022 diindikasi tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya,” tulis BI dalam Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan, Kamis (19/5/2022).
Berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan kredit baru yang lebih tinggi terindikasi terjadi pada seluruh kategori bank, baik dari bank umum, bank umum syariah (BUS), dan bank pembangunan daerah (BPD).
Secara rinci, SBT penyaluran kredit baru di bank umum (BU) diprakirakan tumbuh 77,2 persen. Lalu, di BUS sebesar 99,6 persen dan BPD sebesar 88,7 persen.
Sementara itu, berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru juga terindikasi tumbuh lebih tinggi pada seluruh jenis kredit. Adapun, SBT kredit modal kerja (KMK) diperkirakan tumbuh paling tinggi, yakni sebesar 81,9 persen.
Lalu, diikuti oleh SBT kredit konsumsi (KPR), kredit konsumsi lainnya, dan kredit investasi (KI) yang masing-masing diperkirakan tumbuh sebesar 80,2 persen, 72,3 persen, dan 48,6 persen.
Di sisi lain, berdasarkan hasil survei April 2022, kebijakan penyaluran kredit baru untuk keseluruhan triwulan II/2022 secara umum sedikit lebih longgar dibandingkan triwulan sebelumnya.
“Hal ini terindikasi dari SBT perubahan kebijakan penyaluran kredit triwulan II/2022 hasil survei periode April 2022 yang tercatat negatif tipis sebesar -0,9 persen,” tulisnya.
Adapun, berdasarkan jenis penggunaan, kebijakan penyaluran kredit yang lebih longgar pada triwulan II/2022 terutama terjadi pada KPR dan kredit konsumsi lainnya.