Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei HSBC, Inilah Alasan Investor Asing Bangun Usaha di Indonesia

Hasil survei yang bertajuk HSBC Navigator - Indonesia in Focus menunjukkann negeri ini sangat relevan dengan salah satu tujuan perusahaan yakni  membuka peluang bagi Indonesia berperan di kancah dunia dan sebaliknya menghubungkan dunia dengan Indonesia
 Gedung HSBC di London, Inggris, Rabu (8/8/2018)./Reuters-Hannah McKay
Gedung HSBC di London, Inggris, Rabu (8/8/2018)./Reuters-Hannah McKay

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia memiliki daya tarik yang tinggi bagi investor untuk dijadikan tujuan utama investasi di Asia Tenggara. 

Temuan ini merupakan hasil survei bertajuk 'HSBC Navigator: SEA in Focus'. Survei ini menangkap arah investor dan pemegang peran kunci dalam perusahaan di enam pasar utama dunia. Pelaku usaha yang menjadi responden adalah China, India, Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat. Pelaku usaha yang disurvei mencapai 1.596 dengan posisi pelaku kunci untuk membuat keputusan bisnis. 

Eri Budiono, Direktur Commercial Banking PT Bank HSBC Indonesia mengatakan, dalam temuan HSBC Navigator, responden berasal dari China menyebutkan ambisi Indonesia untuk mengedepankan lingkungan, sosial dan tata lelola (ESG) dalam pengambilan keputusan bisnis (22 persen) hingga ketersediaan tenaga kerja terlatih (29 persen). 

Dengan keunggulan ini, sebanyak 44 persen responden dari perusahaan China tertarik untuk investasi.Sedangkan faktor seperti dukungan pemerintah untuk bisnis dan regulasi yang kondusif (27 persen) sangat menarik bagi perusahaan India (41 persen).

Sedangkan tingginya jumlah pekerja terampil yang tersedia di negara ini menarik bagi perusahaan Inggris, Amerika Serikat (30 persen) dan India (36 persen).

Meski menawarkan kemudahan, investasi di Indonesia juga memiliki sejumlah hambatan seperti inkonsistensi bisnis. Tercatat 35 persen bisnis internasional merasa bahwa beradaptasi dengan peraturan dan kebijakan yang berubah dengan cepat terbilang menantang dan menimbulkan lebih banyak kekhawatiran kepada perusahaan India (45 persen) dan China (44 persen).

Dengan kondisi geografis dengan eksposur yang signifikan terhadap risiko kenaikan permukaan laut dan deforestasi, bisnis internasional melihat pentingnya praktik keberlanjutan untuk menjaga bisnis dan operasi jangka panjang. Sebanyak 27 persen perusahaan responden yang beroperasi di Indonesia mempertimbangkan untuk menginvestasikan lebih dari 10 persen dari laba operasi.

Menurut Eri temuan HSBC Navigator - Indonesia in Focus sangat relevan dengan salah satu tujuan perusahaan yakni  membuka peluang bagi Indonesia berperan di kancah dunia dan sebaliknya menghubungkan dunia dengan Indonesia. Dengan kekuatan jaringan globalnya, HSBC memiliki peran penting dalam membentuk persepsi

yang lebih kuat tentang Indonesia dan potensinya. Kami senantiasa bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia untuk memperkenalkan peluang di berbagai sektor industri dan inisiatif keberlanjutan strategis di Indonesia kepada investor internasional.

Dia melanjutkan kolaborasi ini juga melibatkan para ahli , termasuk di bidang ESG, "Yang kami harapkan dapat membantu mentransfer pengetahuan mereka untuk memperkuat dan menciptakan para pakar di bidang ESG dan keuangan berkelanjutan di Indonesia".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper