Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Hingga Leasing Simak! Ini Peluang Gemukkan Kredit dari Survei Bank Indonesia

Survei Bank Indonesia mencatat konsumen korporasi dan rumah tangga berpeluang mencari kredit baru seiring pemulihan ekonomi. Peluang bagi leasing hingga perbankan untuk menggemukkan kredit.
Pedagang melayani pembeli di Pasar Karbela, Jakarta, Senin (9/5/2022). Bank Indonesia dalam rilisnya hari ini memperkirakan terjadinya pertumbuhan kredit di tengah masyarakat baik melalui bank hingga lembaga pembiayaan lainnya. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Pedagang melayani pembeli di Pasar Karbela, Jakarta, Senin (9/5/2022). Bank Indonesia dalam rilisnya hari ini memperkirakan terjadinya pertumbuhan kredit di tengah masyarakat baik melalui bank hingga lembaga pembiayaan lainnya. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memperkirakan sepanjang triwulan II/2022, penawaran penyaluran kredit baru bakal tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.

Selain kredit korporasi, kredit untuk rumah tangga juga tumbuh. BI mencatat permintaan pembiayaan baru mayoritas dari rumah tangga memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan. Sedangkan jenis kredit yang dipilih yakni dari kelompok  multi guna.

 “Adapun sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi responden untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain, koperasi, leasing, dan teman/kerabat,” ulas Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/2022).

Erwin juga mengungkapkan permintaan pembiayaan baru korporasi pada Mei 2022 juga terindikasi tumbuh positif. Ini terlihat dari saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 12,1 persen. Sedangkan penyaluran kredit baru terindikasi tetap tumbuh positif yang tercermin dari SBT penyaluran kredit baru sebesar 43,0 persen.

 Berdasarkan survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan yang dirilis BI pada Jumat (17/6/2022), indikasi pertumbuhan positif juga terjadi pada penyaluran kredit baru dan kebutuhan pembiayaan rumah tangga.

 Untuk diketahui, survei ini dilakukan untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat dampak pandemi Covid-19. Adapun, tujuan dari survei ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai kebutuhan pembiayaan dari sisi permintaan maupun penyaluran dari sisi penawaran.

 “Faktor utama yang mempengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru tersebut, yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan,” kata Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper