Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tegaskan Akuisisi Woori Card, Batavia Finance (BPFI) Tunggu Tanggapan Kreditur

Pemegang saham Batavia Prosperindo Finance (BPII) menunggu sikap kreditur maupun pemangku kepentingan lain atas penjualan entitas leasing itu ke perusahaan keuangan dari Korea Selatan, Woori.
Pengunjung melintasi deretan mobil bekas yang dipamerkan di Jakarta, Minggu (24/4/2022). Salah satu perusahaan leasing Tanah Air, Batavia Prosperindo Finance yang banyak membiayai mobil bekas bersiap berpindah kepemilikan ke perusahaan keuangan Korea Selatan Woori./Bisnis Eusebio - Chrysnamurti
Pengunjung melintasi deretan mobil bekas yang dipamerkan di Jakarta, Minggu (24/4/2022). Salah satu perusahaan leasing Tanah Air, Batavia Prosperindo Finance yang banyak membiayai mobil bekas bersiap berpindah kepemilikan ke perusahaan keuangan Korea Selatan Woori./Bisnis Eusebio - Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BFIN) menunggu keberatan kreditur atas rencana akuisisi oleh Woori Card Co. Ltd dari Korea Selatan.

"Dalam jangka waktu 14 hari terhitung sejak pengumuman ini, pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk kreditur atau pihak ketiga lainnya dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada perseroan," tulis pengumuman perusahaan hari ini, Jumat (24/6/2022). 

Pengesahan akuisisi oleh Woori atas BPFI akan dilaksanakan dalam RUPS LB mendatang. "Pemegang saham perusahaan berencana untuk mengadakan RUPS LB terkait rencana pengambilalihan sebagian besar saham yang ditempatkan dan disetor di perseroan," ulas pengumuman lebih lanjut. 

Dalam pengumuman sebelumnya, Woori Card akan menjadi pemegang saham pengendali baru yang akan memegang 82,03 persen saham BPFI. Secara terperinci, per 4 Maret 2022, BPII menjual seluruh kepemilikan sahamnya, yaitu 1,98 juta lembar saham setara 74,22 persen. 

Sementara penjual lain yang tidak disebutkan, juga melepas 7,8 persen ke Woori Card. Berdasarkan struktur pemegang saham teranyar BPFI, entitas yang menggenggam kepemilikan di atas 5 persen, yaitu UOB Kay Hian Pte Ltd (6,03 persen) dan Suzanna Tanojo (7,43 persen). Sisanya publik. 

Kala itu, Direktur Utama Batavia Prosperindo Internasional (BPII) Rudi Setiadi, sebagai pemegang saham pengendali menyebutkan tujuan penjualan dengan nilai setidaknya Rp1 triliun ini untuk meningkatkan performa keuangan lewat diinvestasikan pada berbagai instrumen keuangan yang dapat memberikan tambahan pendapatan dari hasil investasi. 

"Selain itu, perseroan dapat lebih fokus pada pengembangan usaha pada entitas anak perseroan pada bidang usaha Manajer Investasi, Asuransi Umum, dan Jasa Transportasi, serta melihat potensi usaha baru yang dapat meningkatkan nilai perseroan ke depannya," jelasnya, dikutip Rabu (9/3/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper