Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) terus berupaya untuk menaikkan modal inti senilai Rp3 triliun, salah satunya melalui aksi korporasi berupa pengambilalihan saham BMAS oleh Kasikorn Vision Financial Company Pte. Ltd (KVF), anak usaha Kasikornbank Public Company Limited (KBank).
Berdasarkan laporan keuangan Bank Maspion, modal inti (tier 1) bank milik pengusaha Alim Markus itu mencapai Rp1,29 triliun per Maret 2022. Artinya, tier 1 perseroan naik 3,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp1,24 triliun.
Sebagaimana diketahui, KBank melalui anak usahanya KVF akan melakukan pengambilalihan saham BMAS.
Direktur Utama Bank Maspion Herman Halim menjelaskan masuknya KBank sebagai pemegang saham mayoritas di BMAS merupakan bagian dari pemenuhan modal inti Rp3 triliun.
“Masuknya KBank sebagai pemegang saham mayoritas di Bank Maspion adalah bagian dari aksi korporasi menuju pemenuhan modal Rp3 triliun sesuai POJK pada tahun 2022,” kata Herman kepada Bisnis, Senin (25/7/2022)
Berdasarkan ringkasan pengambilalihan Bank Maspion, manajemen menjelaskan aksi tersebut akan mendukung strategi KVF untuk melakukan investasi di sektor keuangan dalam rangka memperluas kegiatan usaha KVF dan perusahaan induknya, yaitu KBank di bidang jasa keuangan.
"Rencana pengambilalihan ini sejalan dengan aspirasi KBank untuk menjadi bank regional dan membentuk suatu presence di negara-negara AEC [ASEAN Economic Community, AEC] dan China, Jepang, dan Korea," demikian yang ditulis dalam ringkasan pengambilalihan, seperti dikutip pada Senin (25/7/2022).
Lebih lanjut, KVF akan menggunakan kas internalnya, yang disuntikan oleh KBank sebagai ultimate shareholder-nya untuk mengambil alih saham di Perseroan.
Nantinya, KVF bersama-sama dengan KBank memiliki sedikitnya 67,50 persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor dalam Bank Maspion.