Bisnis.com, JAKARTA — Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan mencatatkan penyaluran pembiayaan ultra mikro (UMi) Rp3,95 triliun sepanjang semester I/2022.
Capaian itu sudah melebihi separuh kinerja tahun lalu, dengan jumlah debitur yang juga meningkat.
Direktur Utama Badan Layanan Umum (BLU) PIP Ririn Kadariyah memaparkan bahwa penyaluran pembiayaan ultra mikro oleh pihaknya telah mencapai tahun keenam.
Seiring waktu, terus terjadi pertumbuhan kinerja, baik dari sisi jumlah debitur maupun nilai penyaluran pembiayaannya.
"Sepanjang semester I/2022, PIP telah menyalurkan pembiayaan ultra mikro hingga Rp3,95 triliun," kata Ririn dalam konferensi pers PIP, Selasa (26/7/2022).
Pembiayaan itu tersalurkan kepada 1 juta debitur, atau telah mencapai 50 persen dari target tahun ini yakni pembiayaan kepada 2 juta debitur.
"Kalau secara agregat [sejak 2017 hingga semester I/2022], jumlah debitur UMi sudah mencapai 6,4 juga debitur dan nilai penyalurannya sudah mencapai Rp22 triliun lebih," ujarnya.
Ririn menjelaskan bahwa sepanjang 2021, penyaluran pembiayaan UMi mencapai Rp7,03 triliun kepada 1,95 juta debitur. Capaian semester I/2022 telah melampaui separuh dari kinerja 2021, sehingga terdapat tren pertumbuhan yang positif.
Menurut Ririn, pertumbuhan itu didukung oleh 509 lembaga penyalur, dengan lima di antaranya merupakan penyalur baru pada tahun ini.
Terus bertambahnya lembaga penyalur turut memengaruhi naiknya kinerja penyaluran pembiayaan ultra mikro.
"Skema penyaluran UMi melakukan jemput bola. Petugas penyalur itu yang mendatangi masyarakat," ucapnya.
PIP mencatat bahwa 95 persen dari debiturnya merupakan perempuan, dan 95,97 persen debitur menjalankan usaha di sektor perdagangan.
Adapun, 92,29 persen debitur memiliki tenor pinjaman sampai dengan 12 bulan dan 90,68 persen debitur mencatatkan plafon kredit di bawah Rp5 juta.