Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citibank Indonesia Raup Laba Rp749,6 Miliar per Semester I/2022

Pertumbuhan laba Citibank Indonesia pada Juni 2022 salah satunya karena menyusutnya kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment).
Citibank/Reuters-Robert Galbraith
Citibank/Reuters-Robert Galbraith

Bisnis.com, JAKARTA — Citibank Indonesia melaporkan laba bersih senilai Rp749,6 miliar atau tumbuh 62,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Bila dirinci capaian ini diraih salah satunya karena menyusutnya kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment). 

Pada Juni 2021, Citibank mencatatat impairment senilai Rp712,5 miliar dan pada Juni 2022 nilainya menyusut signifikan atau -76,7 persen yoy, yakni menjadi Rp165,8 miliar. Hal ini menyebabkan laba operasional kantor cabang Citi di Indonesia ini naik 49,5 persen yoy, menjadi Rp963,8 miliar.

Sementara itu pendapatan bunga bersih bank mengalami kontraksi pada semester I tahun ini bila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya. Sepanjang Januari–Juni 2022, pendapatan bunga bersih Citibank Indonesia turun 8,5 persen yoy, menjadi Rp1,6 triliun. 

Bank pada periode tersebut telah berhasil menekan beban bunga sebesar 33,1 persen yoy menjadi Rp282 miliar. Akan tetapi pendapatan bunga bank turun 15,5 persen yoy, menjadi Rp1,8 triliun. 

Berkaca pada laporan keuangan publikasi kuartal II/2022, pendapatan bunga bersih Citi mengalami kontraksi karena margin bunga bersih (net interest margin/NIM) turun 42 basis poin (bps) secara tahunan, atau dari 4,23% menjadi 3,81%. Oleh karena itu, meskipun kredit tumbuh 9,8 persen yoy, belum cukup kuat membuat pendapatan bunga bersih tumbuh. 

Dari sisi penghimpunan dana, bank tumbuh bermodalkan dana murah (current account savings accounts/CASA), utamanya giro yang naik 20,4 persen yoy. Tabungan dan deposito bank, masing-masing, turun 12,8 persen yoy dan 3,7 persen yoy. Secara total, dana pihak ketiga (DPK) bank naik 11,1 persen yoy menjadi Rp61,3 triliun. 

Adapun berdasarkan rasio keuangan, Citi melaporkan sejumlah perbaikan. Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross turun 75 bps, dari 3,61 persen menjadi 2,86 persen. Begitu pula dengan NPL net yang turun 74 bps menjadi 0,26 persen. 

Citi Indonesia juga mampu meningkatkan profitabilitas. Hal ini terlihat dari melambungnya tingkat pengembalian berdasarkan aset (ROA) dan berdasarkan ekuitas (ROE). Per Juni 2022 ROA Citi berada pada level 2,18 persen, naik 71 bps, sedangkan ROE naik 437 bps menjadi 9,89 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper