Bisnis.com, JAKARTA – Emiten bank digital milik konglomerat Jerry Ng, PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menargetkan menggaet 6 juta nasabah hingga akhir tahun 2022.
Direktur Utama Bank Jago Karim Siregar menyampaikan hingga Agustus 2022, aplikasi Jago telah mengumpulkan jumlah deposan lebih dari 3,9 juta nasabah. Angka ini tumbuh lebih dari 175 persen dalam 6 bulan.
Karim menuturkan pertumbuhan nasabah di aplikasi Jago telah mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 253 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp6,1 triliun pada semester I/2022.
“Kami perkirakan nasabah kami antara 5–6 juta nasabah hingga akhir tahun 2022 yang kami proyeksikan,” kata Karim dalam press conference Live Public Expose 2022 yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia (BEI) secara virtual, Rabu (14/9/2022).
Adapun, strategi yang dilakukan emiten bersandi saham ARTO itu adalah dengan memperkenalkan layanan baru pada akhir tahun ini. Akan tetapi, Karim enggan berkomentar lebih lanjut mengenai layanan baru yang akan dirilis Bank Jago.
Di samping itu, dalam waktu dekat, Karim mengungkapkan bahwa Bank Jago juga akan memperkenalkan layanan baru untuk UMKM.
Sebagaimana diketahui, Bank Jago telah meningkatkan kolaborasi dengan Grup GoTo dalam mendukung GoPaylater Cicil, produk terbaru dari Tokopedia. Dalam produk pinjaman digital ini, Bank Jago memberikan dukungan pendanaan.
Selanjutnya, Bank Jago juga memperdalam kolaborasi dengan GoTo Financial dengan mengintegrasikan layanan ke dalam GoBiz, aplikasi untuk mitra usaha GoFood. Kedua kolaborasi ini melengkapi integrasi Bank Jago dengan Gojek dan GoTo Financial yang sudah dimulai sejak 2021 lalu.
Karim menyampaikan pada Mei 2022, Bank Jago juga berkolaborasi dengan platform e-commerce jual beli mobil bekas terkemuka PT Carsome Indonesia dalam menyalurkan kredit. Hingga akhir Juni 2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 34 institusi, termasuk 26 mitra dalam kerja sama penyaluran pembiayaan atau partnership lending.