Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga BBM Naik hingga Tekanan Dolar, Suku Bunga Acuan BI Diproyeksi Naik

Dalam RDG terakhir atau Agustus 2022, Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan dari 3,5 persen menjadi 3,75 persen.
Karyawan melintas didekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (30/12/2019). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan melintas didekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (30/12/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - LPEM FEB UI menilai Bank Indonesia (BI) perlu memperpanjang stance pengetatan kebijakan moneternya dan menaikan suku bunga acuan pada September 2022, dengan mempertimbangkan kondisi domestik dan eksternal saat ini.

Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan, BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 4,00 persen untuk kedua kalinya pada tahun ini. 

Adanya penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada awal September lalu dinilai perlu diantisipasi  dengan kebijakan yang bersifat forward-looking guna menjaga ekspektasi inflasi dan mengurangi tekanan inflasi ke depan.

Tak hanya itu, depresiasi rupiah yang cukup pesat dalam beberapa hari terakhir juga membutuhkan peran BI untuk terus menaikkan suku bunga acuan dalam menjaga stabilitas nilai tukar. 

Perlu diketahui, Rupiah terdepresiasi ke level sekitar Rp15.000 dalam beberapa hari terakhir dari sekitar 14.800 di pertengahan Agustus lalu akibat adanya aliran modal keluar.

“Sebagai langkah preventif menyusul keputusan the Fed mengenai suku bunga kebijakan mereka yang dapat mendorong pergerakan modal keluar lebih lanjut dari aset global yang berisiko, kami melihat bahwa saat ini merupakan momentum yang tepat bagi BI untuk mulai mempersiapkan strategi stabilisasi yang lebih komprehensif untuk menjaga nilai tukar,” kata Riefky dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (22/9/2022).

Dia juga mengatakan, keputusan BI untuk bersikap selangkah lebih depan kali ini sangat diperlukan, mengingat kondisi pemulihan ekonomi yang solid dan berkepanjangan saat ini, yang salah satunya didorong oleh permintaan kredit yang kuat dan surplus perdagangan yang berkepanjangan.

Sebagai informasi, BI dijadwalkan akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) terkait suku bunga acuan pada siang ini, Kamis (22/9/2022). 

Adapun dalam RDG terakhir atau Agustus 2022, BI memutuskan untuk menaikan suku bunga acuan dari 3,5 persen menjadi 3,75 persen. Keputusan mengkerek BI7DRR ini diambil untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19.

Sebagaimana diketahui sepanjang pandemi Covid-19, BI menurunkan suku bunga acuan hingga akhirnya menyentuh 3,5 persen. Bank sentral mempertahankan angka tersebut sejak Februari 2021 hingga Juli 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper