Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Kenaikan Klaim Membayangi, AAUI Optimistis Pertumbuhan Masih di Zona Positif

Premi dicatat industri asuransi umum mencapai Rp46,04 triliun atau naik 20 persen yoy pada semester I/2022.
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) optimistis pertumbuhan premi industri asuransi umum akan berada di zona positif hingga akhir 2022. Namun, laju pertumbuhan klaim yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan premi sampai paruh pertama tahun ini membayangi kinerja industri secara keseluruhan.

Sampai dengan paruh pertama tahun ini, premi dicatat industri asuransi umum mampu mencapai Rp46,04 triliun atau naik 20 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp38,37 triliun.

Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset & Analisa AAUI Trinita Situmeang mengatakan, pertumbuhan asuransi umum pada umumnya akan mengikuti pertumbuhan ekonomi. Dengan capaian sampai dengan semester I/2022, ia optimistis pertumbuhan premi asuransi umum berada di zona positif sampai dengan akhir tahun.

"Namun, apakah di dua digit atau satu digit belum bisa kami sampaikan karena kami perlu melihat pertumbuhan premi yang dipicu sektor properti dan aneka apakah akan bergerak dengan kecepatan yang sama sampai akhir tahun. Itu kami memang masih melihat trennya lagi untuk beberapa periode ke depan," ujar Trinita, dikutip Minggu (25/9/2022).

Berdasarkan data AAUI, pertumbuhan premi sepanjang semester I/2022 ditopang oleh lini bisnis asuransi properti yang berkontribusi Rp14,96 triliun, tumbuh 36,4 persen yoy.

Kontributor premi terbesar lainnya, seperti asuransi kendaraan bermotor juga tercatat tumbuh 18,3 persen yoy menjadi Rp8,76 triliun dan asuransi kredit tumbuh 8,9 persen yoy menjadi Rp6,39 triliun. Hampir seluruh lini bisnis asuransi umum mengalami kenaikan premi, kecuali asuransi marine hull yang turun 1,1 persen yoy, asuransi kecelakaan diri turun 29,6 persen yoy, dan surety ship turun 26,9 persen yoy.

Akan tetapi pertumbuhan premi sepanjang semester I/2022 itu juga turut diikuti oleh kenaikan klaim dicatat yang lebih tinggi, yakni sebesar 35,7 persen yoy menjadi Rp17,79 triliun. Ada kenaikan klaim sebesar Rp4,68 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penyumbang kenaikan klaim terbesar adalah asuransi kredit yang mencapai Rp4,67 triliun atau naik 88,6 persen yoy. Diikuti oleh asuransi properti yang mencapai Rp3,99 triliun atau naik 42 persen yoy, asuransi kesehatan naik 65,4 persen yoy menjadi Rp2,39 triliun, asuransi energy off shore sebesar 138,1 persen menjadi Rp750 miliar.

"Kalau lihat premi tumbuh 20 persen, klaim dibayar malah tumbuh lebih cepet 35,7 persen. Proyeksi-proyeksi untuk aspek pertumbuhan premi dan klaim ini akan membayangi bisa jadi pemicu yang positif bagi asuransi dan reasuransi atau pemicu yang menggiring pada upaya-upaya perbaikan performa perusahaan asuransi dan reasuransi," kata Trinita. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper