Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) meraih penghargaan The Best Performance Bank untuk kategori Bank Syariah dalam gelaran Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2022, Kamis (13/10/2022).
BIFA 2022 merupakan merupakan metamorfosis dari acara tahunan Bisnis Banking Award (BIBA) yang sebelumnya hanya memberikan penghargaan kepada bank paling efisien dan memiliki kinerja terbaik, serta Bisnis Indonesia Insurance Award (BIIA) untuk asuransi.
Secara umum, seleksi penjurian BIFA 2021 terdiri dari dua tahap yaitu seleksi kuantitatif dan kualitatif. Untuk kuantitatif, nominasi penerima penghargaan di sektor perbankan, asuransi, dan multifinance yang lolos dari tahapan ini akan diajukan ke tahap kualitatif.
Penilaian untuk sektor perbankan dibagi menjadi dua kriteria, yaitu The Best Performance Bank dan The Most Efficient Bank. Dua kriteria ini terdiri atas 4 kategori penghargaan yakni untuk KBMI 4, KBMI 3, KBMI 2, KBMI 1, dan Bank Pembangunan Daerah, Bank Syariah.
Adapun BTPN Syariah secara bank only membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp856,16 miliar hingga 30 Juni 2022. Laba tersebut naik 11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya tercatat Rp769,9 miliar.
Raihan laba tersebut ditopang oleh pendapatan dari penyaluran dana yang tumbuh 12,3 persen secara tahunan. Jumlah itu naik dari Rp2,28 triliun menjadi Rp2,56 triliun pada posisi Juni 2022.
Baca Juga
Sementara itu, perseroan mencatatkan bagi hasil untuk pemilik dana investasi menyusut 25 persen yoy, dari Rp215,2 miliar menjadi Rp162,2 miliar. Alhasil, pendapatan setelah distribusi bagi hasil tumbuh 16 persen yoy menjadi Rp2,4 triliun, dari semula Rp2,07 triliun.
BTPN Syariah juga menyalurkan pembiayaan sebesar Rp11,1 triliun hingga kuartal II/2022 atau tumbuh 10,5 persen yoy. Dari sana, total aset yang dimiliki BTPN Syariah naik 16 persen secara tahunan dari semula Rp17,4 triliun menjadi Rp20,2 triliun.
Selanjutnya, untuk dana simpanan wadiah juga tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 18 persen yoy menjadi Rp2,24 triliun, dibandingkan periode sebelumnya Rp1,9 triliun. Sama halnya dengan dana investasi profit non sharing yang tumbuh 10 persen yoy menjadi Rp9,61 triliun.
Secara total liabilitas, bank dengan sandi saham BTPS ini mengalami kenaikan 12,3 persen secara tahunan atau dari Rp2,28 triliun menjadi Rp2,56 triliun pada Juni 2022.