Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Pembiayaan Mulai Melambat, Begini Strategi BCA Syariah

Hingga September 2022, BCA Syariah telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp7,4 triliun.
Karyawan menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BCA Syariah fokus membidik sektor potensial dalam menyalurkan pembiayaan di tengah kondisi global yang bergejolak dan tren suku bunga tinggi. 

Langkah tersebut diambil anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) ini menghadapi perlambatan permintaan pembiayaan yang mulai terjadi sejak September 2022. 

Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan sejak awal 2022 hingga Agustus 2022, masyarakat mulai tertarik untuk berinvestasi dan menambah modal kerja. Alhasil, permintaan pembiayaan untuk investasi dan modal kerja pun tumbuh signifikan.

Namun, jelas dia, kondisi berbeda mulai terjadi sejak September 2022. “Sepertinya sekarang orang-orang akan mulai wait and see lagi. Mulai ngerem lagi. Karena memang kurs dan suku bunga masih tinggi,” kata Yuli kepada Bisnis di Tangerang, Kamis (20/10/2022).

Yuli menjelaskan hingga September 2022, BCA Syariah telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp7,4 triliun. Nilai itu bertumbuh 76 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kendati begitu, Yuli mengatakan pihaknya memperkirakan kinerja pembiayaan hingga akhir tahun tidak akan melebihi capaian pada Agustus 2022. Oleh karena itu, target pembiayaan BCA Syariah dinilai tidak akan jauh dari capaian pada September 2022.

"Tidak akan lebih dari Rp8 triliun untuk pembiayaan," kata Yuli.

Yuli mengatakan perusahaan akan tetap berusaha untuk terus memacu pembiayaan pada sisa 2022 dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Pasalnya, kondisi kurs dolar dan suku bunga yang tinggi membuat orang-orang menahan diri untuk mengajukan permintaan pembiayaan. 

"Kami harus masih waspada. Untuk tahun ini mungkin kami tinggal menghabiskan pencairan-pencairan yang sudah dijadwalkan,” kata Yuli.

Adapun untuk memacu pertumbuhan pembiayaan pada tahun depan, tutur Yuli, perseroan akan mencari sektor-sektor yang tangguh. Sejak tahun lalu, BCA Syariah telah memantau sektor-sektor yang potensial untuk disalurkan pembiayaan, yang mampu bertahan di tengah kondisi sulit. 

“Jadi kami sudah melihat siapa saja yang selamat dari peristiwa kemarin, dan mereka itulah yang akan kami prospek. Setiap sektor ada yang bagus,” kata Yuli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper