Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BCA Syariah telah menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp7,4 triliun per September 2022, tumbuh sekitar 76 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan penyaluran pembiayaan yang inklusif menjadi perhatian BCA Syariah. Perseroan menyalurkan pembiayaan kepada segmen UMKM yang per September 2022 mencapai 23 persen dari total portfolio pembiayaan bank.
Anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) itu juga turut mendukung pembiayaan berkelanjutan. Lebih dari Rp2 triliun pembiayaan telah tersalurkan pada enam sektor Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB).
“Penyaluran pembiayaan pada sektor usaha berkelanjutan mencapai 33 persen dari total portofolio pembiayaan bank. Ini merupakan dukungan kami terhadap implementasi keuangan berkelanjutan nasional,” kata Yuli dalam siaran pers, Selasa (11/10/2022).
Yuli mengatakan ke depan, perseroan akan terus berupaya untuk meningkatkan komposisi pembiayaan pada kegiatan-kegiatan usaha berkelanjutan yang saat ini belum terjangkau oleh BCA Syariah.
Lebih lanjut, Yuli menuturkan bahwa kualitas pembiayaan terjaga dengan baik dengan rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) yang terjaga rendah di 1,44 persen.
Baca Juga
“Pada masa pemulihan ekonomi, penyaluran pembiayaan terus dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian pada sektor strategis dan potensial," kata Yuli.
BCA Syariah belum lama meraih penghargaan ISEF Award 2022 untuk kategori Bank Umum Syariah Terkontributif dari Bank Indonesia.
Penghargaan diterima oleh dalam acara Closing Ceremony 9th Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF) 2022 di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta.
Penghargaan diberikan atas kontribusi BCA Syariah baik dalam program atau kebijakan untuk mendorong pembiayaan syariah selama satu tahun terakhir serta aktivitas serta program atau kebijakan Bank dalam area keuangan sosial syariah.
“BCA Syariah akan berupaya untuk menjalankan peran intermediasi secara maksimal di seluruh segmen pembiayaan baik pada segmen komersial, konsumer, maupun UMKM untuk mendukung pemulihan ekonomi yang lebih cepat dan lebih kuat,” kata Yuli.