Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Bank Lanjutkan Pertumbuhan Dua Digit per September 2022

Per September 2022, industri perbankan menyalurkan kredit Rp6.257,1 triliun atau naik 10,8 persen secara tahunan.
Suasana deretan gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Senin (4/7/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Suasana deretan gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Senin (4/7/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kredit yang telah disalurkan perbankan telah mencapai Rp6.257,1 triliun per September 2022 atau tumbuh 10,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Dalam laporan Analisis Perkembangan Uang Beredar September 2022 Bank Indonesia (BI), pertumbuhan kredit bank per September sedikit lebih agresif dibandingkan per Agustus 2022 yang tumbuh 10,3 persen yoy.

Berdasarkan golongan debitur, kredit untuk korporasi mencapai Rp3.220,9 triliun atau meningkat 12,7 persen yoy. Pada bulan sebelumnya, kredit dari perbankan untuk korporasi ini mencapai Rp3.159,1 triliun naik 11,5 persen yoy.

Kemudian, dari debitur perseorangan pada September 2022 mencapai Rp2.989,7 triliun, naik 10,3 persen. Pada kredit golongan debitur ini, pertumbuhannya melambat dibandingkan Agustus 2022 yang naik 10,4 persen menjadi Rp2.956 triliun.

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit perbankan paling banyak disalurkan pada kredit modal kerja dengan nilai Rp2.853,8 triliun naik 12,2 persen yoy.

Sementara itu, kredit investasi mencapai Rp1.612,9 persen, tumbuh 10,2 persen yoy. "Kredit investasi ini didorong oleh kenaikan pesat kredit industri pengolahan 19,6 persen," tulis Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif Bank Indonesia Erwin Haryono, Senin (24/10/2022).

Adapun untuk kredit konsumsi, tumbuh 9,1 persen yoy menjadi Rp1.790,5 triliun. Kredit konsumsi didorong oleh kredit multiguna yang mencapai Rp1.048,9 triliun atau tumbuh 8,7 persen.

Kemudian kredit kendaraan bermotor tumbuh pesat, 23,2 persen yoy mencapai Rp120,2 triliun. Lalu, kredit pemilikan rumah (KPR) naik 7,5 persen menjadi Rp621,4 triliun.

BI mencatat, kredit properti tumbuh 6,5 persen menjadi Rp1.180 triliun. Lalu, kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tumbuh pesat 17,2 persen menjadi Rp1.231,4 triliun.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo optimis pertumbuhan kredit hingga akhir 2022 akan berada pada kisaran 9-11 persen yoy.

Pada pekan lalu (20/10/2022) BI telah mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen. Kebijakan ini mengikuti langkah dua bulan terakhir, di mana BI juga telah mengerk suku bunga acuan sebesar 75 bps.

Untuk mendorong pertumbuhan kredit perbankan di tengah kenaikan suku bunga acuan itu, BI memutuskan untuk memperpanjang kebijakan pelonggaran rasio loan to value (LTV) dan financing to value (FTV) untuk kredit pemilikan rumah (KPR) serta pembiayaan properti hingga 31 Desember 2023. Hal serupa juga dilakukan untuk uang muka kredit atau pembiaayan kendaraan bermotor.

"Kami perpanjang kebijakan ini dari yang semula berakhir 2022, kami perpanjang setahun sampai 2023," ujar Perry dalam Rapat Dewan Gubernur BI hari ini, pekan lalu (20/10/2022).

Melalui kebijakan ini, rasio LTV dan FTV kredit properti untuk semua jenis properti seperti rumah tapak, rumah susun, atau rukan jadi paling tinggi atau 100 persen. Sementara itu, untuk sektor otomotif, BI akan tetap memberikan pelonggaran pada ketentuan uang muka menjadi paling sedikit nol persen. Kebijakan itu berlaku pada semua jenis kendaraaan bermotor baru.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper