Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mencatatkan laba bersih tahun berjalan konsolidasian sebesar Rp3,89 triliun pada kuartal III/2022, tumbuh 23,56 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh berbagai faktor, termasuk keberhasilan CIMB Niaga dalam memacu pertumbuhan dana murah.
Merujuk pada laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Rabu (26/10/2022), emiten berkode saham BNGA itu berhasil mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp9,974 triliun atau tumbuh tipis 0,86 persen year on year/yoy.
Adapun jika diperinci, pendapatan bunga yang dibukukan CIMB Niaga sebesar Rp14,02 triliun turun 1,45 persen, sementara itu beban bunga tercatat sebesar Rp4,048 triliun turun 6,74 persen yoy.
Kemudian sejalan dengan peningkatan laba bersih yang dibukukan, rasio profitabilitas CIMB Niaga juga mengalami pertumbuhan. Return on Equity (ROE) tumbuh 207 bps menjadi 12,90 persen, sementara itu Return on Asset (ROE) tumbuh 24 bps menjadi 2,20 persen.
Dari sisi kredit, secara konsolidasi CIMB Niaga berhasil menyalurkan total kredit sebesar Rp149,42 triliun, tumbuh 3,3 persen year to date/ytd. Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen. Kredit konsumer tumbuh 14,7 persen yoy, kredit korporasi tumbuh 12,8 persen yoy dan pembiayaan unit usaha syariah tumbuh 27,8 persen yoy.
Pertumbuhan kredit CIMB Niaga diimbangi dengan kualitas kredit yang terjaga. Nonperforming loan (NPL) gross berada pada level 3,55 persen dan NPL net sebesar 0,94 persen.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun CIMB Niaga pada 9 bulan pertama 2022 sebesar Rp221,86 triliun dengan CASA sebesar 67,7 persen. Porsi CASA yang tinggi di perusahaan turut ditopang oleh akselerasi digital yang terus dilakukan oleh CIMB Niaga.
Digital super aplikasi CIMB Niaga, OCTO Mobile, tercatat telah memiliki lebih dari 40 fitur, dengan pertumbuhan transaksi finansial 87,2 persen yoy pada September 2022.