Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Rights Issue, Bank Victoria (BVIC) Raup Laba Bersih Rp118 Miliar

Laba Bank Victoria didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang tumbuh 96 persen yoy menjadi Rp528,08 miliar.
Bank Victoria. /victoriabank.co.id
Bank Victoria. /victoriabank.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Jelang aksi penambahan modal melalui skema rights issue, PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC) membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp118,15 miliar hingga kuartal III/2022 atau melesat 178 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). 

Merujuk laporan keuangan perusahaan, Selasa (1/11/2022), perolehan laba Bank Victoria didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang tumbuh 96 persen yoy menjadi Rp528,08 miliar.

Raihan NII tersebut dikontribusikan oleh pendapatan bunga secara konsolidasi sebesar Rp1,24 triliun atau bertumbuh 7 persen secara tahunan. Pada saat bersamaan, beban bunga tercatat menyusut 20 persen menjadi Rp719,88 miliar.

Selain itu, kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) dari emiten berkode saham BVIC ini juga turun 27 persen yoy sehingga mendorong laba operasional perseroan menjadi Rp240,87 miliar atau melesat 289 persen yoy.

Kemampuan BVIC dalam mendulang profitabilitas juga tecermin dari rasio net interest margin (NIM) yang naik 160 basis poin secara tahunan menjadi 3,42 persen. Bank juga semakin efisien dengan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun ke level 83,72 persen.

Sejalan dengan raihan pendapatan, kinerja kredit BVIC juga meningkat. Hingga akhir September 2022, kredit yang disalurkan secara konsolidasi mencapai Rp15,84 triliun atau bertumbuh 6 persen yoy sehingga mendorong aset BVIC naik 5 persen menuju angka Rp24,11 triliun.

Kualitas aset juga terjaga terlihat dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) secara gross yang turun dari posisi 6,91 persen pada September 2021 menjadi 4,12 persen. Adapun NPL net menyusut 113 basis poin menjadi 2,56 persen.

Sementara itu, pertumbuhan kredit juga diikuti dengan perolehan dana pihak ketiga (DPK) yang meningkat 8 persen secara tahunan menjadi Rp18,76 triliun. Adapun tabungan dana murah (current account saving account/CASA) juga naik 9 persen yoy.

Pada perkembangan lain, BVIC diketahui akan menggelar aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue yang dijadwalkan 10–23 Desember 2022 dengan jumlah sebanyak-banyaknya 4,95 miliar saham baru.

Dari aksi korporasi itu, harga rights issue yang ditetapkan perseroan berada di kisaran Rp130 – Rp155 per unit saham. Dengan rentang harga tersebut, dana yang bakal dihimpun oleh BVIC diperkirakan mencapai hingga Rp768,09 miliar.

“Kisaran dana yang akan diterima perseroan dalam PMHMETD VII ini adalah sebanyak-banyaknya Rp644.20 miliar sampai dengan Rp768,09 miliar,” tulis manajemen Bank Victoria dalam keterbukaan informasi pada 24 Oktober 2022.

PT Victoria Investama Tbk. (VICO) selaku pemegang saham pengendali BVIC dengan kepemilikan 41,51 persen saham berkomitmen menyerap rights issue yang menjadi porsinya. Terkait hal ini, VICO telah menyetor ke rekening khusus perseroan sebesar Rp220,29 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper